Gaya Hidup
Sandiaga Ungkap Nasib Tol Gilimanuk – Mengwi yang Mangkrak
2024-08-20

Rencana Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi Sebagai Jalan Keluar Untuk Memeratakan Wisatawan di Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, mengungkapkan rencana pemerintah untuk membangun Tol Gilimanuk-Mengwi guna memudahkan akses wisata di Bali, terutama ke Bali bagian Utara. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pemerataan aktivitas pariwisata di seluruh wilayah Bali, yang selama ini terkonsentrasi hanya di Bali bagian Selatan.

Menjawab Tantangan Overtourism di Bali

Mendorong Pemerataan Aktivitas Wisatawan di Bali

Selama ini, Bali sering disebut mengalami overtourism karena aktivitas wisatawan yang terkonsentrasi di bagian Selatan pulau. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berencana melakukan sejumlah upaya, salah satunya dengan menciptakan infrastruktur yang dapat memudahkan pergerakan wisatawan di seluruh wilayah Bali. Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan salah satu dari tiga proyek infrastruktur konektivitas yang akan menghubungkan Bali bagian Selatan, Utara, dan Barat.Dengan terwujudnya proyek ini, diharapkan akan terjadi pemerataan aktivitas wisatawan di Bali. Bali bagian Utara dan Barat yang selama ini kurang mendapat perhatian, diharapkan dapat menjadi tujuan wisata yang lebih menarik bagi para wisatawan.

Mempercepat Arus Transportasi dan Logistik

Selain untuk mendorong pemerataan aktivitas wisatawan, Tol Gilimanuk-Mengwi juga berfungsi untuk mempercepat arus transportasi barang dan transportasi masal dari arah Bali Barat ke Bali Timur (dan sebaliknya). Saat ini, perjalanan dari Gilimanuk ke Denpasar memakan waktu 5-7 jam dalam kondisi normal. Dengan adanya tol, waktu tempuh tersebut dapat dipangkas menjadi hanya 1,5-2 jam.Hal ini tentu akan memberikan manfaat yang signifikan, baik bagi industri pariwisata maupun sektor logistik. Akselerasi mobilitas barang dan penumpang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor ekonomi.

Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi: Tantangan dan Solusi

Proyek pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri pernah mengalami hambatan pada 2022 ketika badan usaha jalan tol (BUJT), PT Jagat Kerti Bali, mundur karena tidak dapat memenuhi pembiayaan atau financial close. Namun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan studi kelayakan kembali agar proyek ini dapat diambil alih dan dilanjutkan.Menurut Basuki, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk mengubah proyek ini dari unsolicited menjadi solicited (atas prakarsa pemerintah): (1) Memperoleh legal opinion dari Jaksa Agung terkait perubahan status proyek, (2) Audit proyek oleh BPKP, dan (3) Dukungan pembebasan lahan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) senilai Rp 3,9 triliun.Dengan langkah-langkah tersebut, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno optimistis bahwa pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi dan proyek jalan tol ke Bali bagian Utara dapat berlanjut dan rampung sesuai target. Pemerintah diklaim akan melakukan struktur pendanaan yang lebih inovatif untuk mewujudkan proyek-proyek strategis ini.

Menghubungkan Utara dan Selatan Bali

Selain Tol Gilimanuk-Mengwi, pemerintah juga berencana membangun dua proyek infrastruktur lainnya untuk meningkatkan konektivitas di Bali, yaitu bandara baru dan Moda Raya Terpadu (MRT). Ketiga proyek ini diharapkan dapat saling melengkapi dalam mendorong pemerataan aktivitas pariwisata di seluruh wilayah Bali.Dengan pembangunan bandara baru dan MRT, mobilitas wisatawan akan semakin terfasilitasi, tidak hanya dari Gilimanuk ke Denpasar, tetapi juga dari berbagai penjuru di Bali. Hal ini akan mendorong penyebaran wisatawan ke berbagai destinasi, bukan hanya terkonsentrasi di kawasan Selatan.Upaya pemerintah dalam mewujudkan infrastruktur konektivitas di Bali ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan overtourism dan mempromosikan pariwisata yang lebih merata di seluruh wilayah pulau Dewata.
More Stories
see more