Rekaman suara Yati Pesek yang terungkap dalam film Sobat Ambyar dan Lembayung adalah sebuah peristiwa yang sangat mengesankan. Yati Pesek merasa kecewa dan terluka setelah mengalami perlakuan yang tidak seharusnya. Dia hanya bisa menangis di kamar sendirian, mengungkapkan rasa sakit dan kecewaannya.
Hal-hal seperti dikatai baji****, lon**, dan ASI-nya kedaluwarsa alias basi membuat Yati Pesek mengalami kesulitan emosional yang sangat mendebarkan. Rekaman suara ini menjadi saksi dari peristiwa yang terjadi dan menarik perhatian banyak orang.
Yati Pesek dianggap sebagai ibu atau eyang putri bagi seniman generasi muda oleh Erick Estrada. Hubungan antara mereka menjadi perhatian utama setelah rekaman suara tersebut terungkap. Erick Estrada mengimbau Miftah Maulana untuk melakukan silaturahmi dan minta maaf secara pribadi kepada Yati Pesek.
Perkataan Erick Estrada menunjukkan bahwa hubungan antara Yati Pesek dan Miftah Maulana tidak sehat dan membutuhkan perbaikan. Hal ini juga mengarahkan perhatian pada pentingnya hubungan silaturahmi dan kebaikan dalam kehidupan.
Peristiwa ini memiliki implikasi yang signifikan bagi seniman. Jika perform tidak salah kaprah, maka hal-hal seperti ini tidak harus terjadi. Seniman harus selalu berhati-hati dalam mengelola hubungan dan interaksi dengan orang lain.
Semoga sakit hati simbokku terobati oleh silaturahmimu wahai Gus Miftah, kata Erick Estrada. Ini menunjukkan bahwa seniman juga memiliki emosi dan kebutuhan yang harus dipertimbangkan.