Gaya Hidup
Bukan Cuma Murah, Ini Alasan Warga RI Pilih Berobat di Malaysia
2024-08-11

Mengapa Warga Indonesia Lebih Memilih Berobat ke Luar Negeri?

Banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini sebelumnya juga pernah disinggung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menyebutkan bahwa hampir 1 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Ternyata, biaya yang lebih murah bukan satu-satunya alasan yang mendorong warga RI pergi ke Malaysia dan Singapura untuk berobat, atau bahkan sekedar melakukan tes kesehatan.

Kualitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia Masih Perlu Ditingkatkan

Komunikasi yang Lebih Baik dengan Dokter

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi mengatakan bahwa salah satu alasan orang Indonesia banyak berobat ke Malaysia dan Singapura adalah karena mereka merasa lebih nyaman dalam melakukan komunikasi dengan dokter. Hal ini perlu menjadi catatan bagi tenaga medis di Indonesia agar bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Adib menyatakan bahwa kemampuan komunikasi pada dokter di Indonesia harus ditingkatkan, karena salah satu dasar pasien berobat ke luar negeri adalah faktor komunikasi yang mereka anggap lebih baik di sana daripada di Indonesia.

Kebijakan Negara yang Mendukung

Selain itu, Adib juga menjelaskan bahwa biaya berobat yang lebih murah di Malaysia dan Singapura disebabkan oleh kebijakan dan regulasi negara terkait pembebasan pajak, khususnya untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Indonesia yang ingin mendapatkan perawatan medis dengan biaya yang lebih terjangkau.

Rasio Dokter yang Masih Rendah

Presiden Jokowi juga menyadari bahwa Indonesia masih tertinggal dalam sektor kesehatan, khususnya dalam hal rasio dokter. Saat ini, rasio dokter di Indonesia ada di level 0,47 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Tanah Air. Angka ini membawa Indonesia menempati posisi ketiga terendah di ASEAN setelah Laos 0,3/1000 dan Kamboja 0,42/1000. Mengacu pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio jumlah dokter, termasuk dokter umum dan spesialis, yang ideal adalah 1/1000 atau 1 dokter per 1000 penduduk.

Upaya Pemerintah untuk Meningkatkan Jumlah Dokter

Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi menyebut Undang-Undang Kesehatan telah direvisi agar mempermudah anak muda Indonesia untuk masuk ke pendidikan dokter, termasuk dokter spesialis yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah tenaga medis di Indonesia dan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Potensi Ekonomi yang Hilang

Kondisi ini jelas merugikan Indonesia, karena ada potensi nilai ekonomi yang hilang akibat banyaknya warga yang memilih berobat ke luar negeri. Menurut catatan pemerintah, negara tujuan berobat favorit masyarakat Indonesia antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menarik kembali warganya untuk berobat di dalam negeri.
More Stories
see more