Pada beberapa tahun terakhir, industri drama Korea (drakor) telah mengalami perubahan signifikan dengan semakin banyaknya cerita yang diadaptasi dari webtoon dan web novel populer. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap berbagai tantangan industri konten, seperti penurunan pasar iklan dan kenaikan biaya produksi. Serial-serial yang diangkat dari sumber-sumber tersebut dinilai sudah memiliki basis penggemar yang kuat. Tahun lalu, beberapa adaptasi seperti Lovely Runner, Marry My Husband, Jeongnyeon: The Star Is Born, dan When the Phone Rings berhasil meraih kesuksesan besar. Adaptasi ini disebut sebagai super intellectual properties (super IP) karena memanfaatkan reputasi dan penggemar yang telah ada dari materi aslinya. Tren ini menjadi strategi utama bagi televisi konvensional dan platform streaming, dengan berbagai proyek baru yang siap diproduksi.
Industri drama Korea menghadapi berbagai tantangan, termasuk penurunan pasar iklan dan kenaikan biaya produksi. Untuk mengatasi hal ini, para produser memilih untuk mengeksplorasi cerita-cerita yang sudah memiliki basis penggemar yang kuat. Webtoon dan web novel menjadi pilihan ideal karena mereka telah membentuk komunitas penggemar yang loyal. Serial-serial yang diadaptasi tidak hanya mendapat keuntungan dari reputasi sumber aslinya tetapi juga dapat meminimalkan risiko finansial. Beberapa contoh sukses dari adaptasi ini antara lain Lovely Runner, Marry My Husband, Jeongnyeon: The Star Is Born, dan When the Phone Rings, yang telah mencapai kesuksesan luar biasa.
Adaptasi ini disebut sebagai super intellectual properties (super IP) karena memanfaatkan reputasi dan basis penggemar yang telah terbentuk dari materi aslinya. Keberhasilan ini bukan hanya soal popularitas, tetapi juga bagaimana cerita-cerita tersebut dapat diterima dengan baik oleh penonton luas. Dengan demikian, adaptasi ini memberikan peluang bagi industri untuk menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik bagi audiens. Selain itu, adaptasi ini juga membantu dalam mempromosikan karya-karya asli, sehingga mendorong pertumbuhan ekosistem kreatif secara keseluruhan.
Banyak proyek adaptasi baru yang sedang disiapkan untuk musim mendatang. Televisi konvensional dan platform streaming semakin mengandalkan tren ini sebagai strategi utama. Salah satu contohnya adalah webtoon Study Group dari Naver yang akan menjadi drama orisinal Tving. Netflix juga tidak mau ketinggalan dengan merilis The Trauma Code: Heroes on Call. Sementara itu, webtoon Bunny and Her Boys dari Kakao akan diadaptasi menjadi drama MBC berjudul Crushology 101. Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa adaptasi webtoon dan web novel masih menjadi prioritas utama dalam pembuatan konten.
Dikutip dari The Korea Times, tren adaptasi super IP ini terus berkembang dan menjadi strategi utama bagi industri hiburan Korea. Platform-platform seperti Tving dan Netflix melihat potensi besar dalam adaptasi ini, tidak hanya dari segi popularitas tetapi juga dari sudut pandang bisnis. Proyek-proyek baru ini menjanjikan untuk membawa cerita-cerita menarik ke layar lebar dan ke rumah penonton. Melalui pendekatan ini, industri drama Korea berharap dapat mempertahankan relevansi dan daya tariknya di tengah persaingan global yang semakin ketat. Dengan berbagai proyek adaptasi yang sudah direncanakan, masa depan industri ini tampak sangat menjanjikan.