Bintang film terkenal, Ariel Tatum, baru-baru ini berbagi pemikirannya tentang rencana masa depannya, khususnya terkait keputusan untuk memiliki anak atau tidak. Dalam percakapan dengan Denny Sumargo, Tatum mengungkapkan bahwa ia lebih cenderung memilih gaya hidup childfree. Meskipun dulu pernah bermimpi memiliki banyak anak, pandangan tersebut telah berubah seiring waktu. Ia menjelaskan bahwa kondisi emosional dan mentalnya saat ini belum siap untuk menanggung tanggung jawab sebagai orang tua. Selain itu, status pernikahannya yang belum jelas juga menjadi pertimbangan penting.

Dalam diskusi mendalam tentang pilihan hidupnya, Ariel Tatum merenungkan berbagai faktor yang mempengaruhi keputusannya. Menurutnya, pengalaman emosional dan mental yang ia alami telah membentuk pandangan barunya. Ia menyadari bahwa menjadi ibu melibatkan banyak perubahan hormon yang dapat memberikan dampak signifikan pada dirinya. "Saya telah melewati banyak tantangan emosional dan mental, dan saya tahu bahwa menjadi ibu bukanlah hal yang mudah," kata Tatum. Ia juga mencatat bahwa belum menemukan pasangan yang tepat membuatnya ragu tentang bagaimana akan membesarkan anak-anak nantinya.

Perjalanan Ariel Tatum dalam mengevaluasi kehidupan pribadinya telah membawa dia ke titik di mana ia merasa lebih nyaman dengan pilihan hidup tanpa anak. Keputusan ini didasarkan pada berbagai pertimbangan, termasuk kesiapan diri dan stabilitas hubungan. Ia mengaku bahwa perubahan hormonal yang dialami oleh wanita setelah melahirkan merupakan salah satu faktor yang membuatnya berpikir ulang. "Saya belum yakin apakah saya siap menghadapi semua perubahan tersebut," tambah Tatum. Selain itu, ia masih mempertimbangkan nilai-nilai apa yang ingin ditanamkan kepada anak jika suatu hari nanti ia memutuskan untuk memiliki anak.

Pada akhirnya, Ariel Tatum menegaskan bahwa keputusan untuk memilih gaya hidup childfree adalah pilihan pribadi yang didasarkan pada berbagai pertimbangan matang. Meskipun pandangannya telah berubah dari masa lalu, ia tetap terbuka terhadap kemungkinan di masa depan. Namun, untuk saat ini, fokusnya tetap pada kesejahteraan emosional dan mental serta pencarian pasangan yang tepat sebelum mempertimbangkan untuk memiliki anak.