Di suatu kesempatan, Asri dengan penuh kebanggaan dan rasa bersalah meminta maaf kepada buah hatinya atas perceraian yang terjadi. Dia mengakui bahwa tidak sempurna, tetapi tetap berjanji akan tetap menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya.

Asri dan Gali: Tetap Orang Tua untuk Anak-Anaknya

Asri: Minta Maaf dan Menjamin Ketetapan

Dalam kesempatan tersebut, Asri dengan penuh kebanggaan dan rasa bersalah meminta maaf kepada buah hatinya atas perceraian yang terjadi. Dia mengakui bahwa tidak sempurna, tetapi tetap berjanji akan tetap menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya. Dia berkata, "Minta maaf, kami nggak sempurna, saya minta maaf ini harus terjadi, minta maaf ke Mas Imam, Ibran dan Gibran. Tapi nggak ada yang namanya bekas keluarga, mami, papi, tetap mami papi Imam, Ibran dan Gibran." Ini menunjukkan kepekaan Asri terhadap perbuatan yang telah dilakukan dan keinginannya untuk tetap berada di sisi anak-anak.

Gali: Bersama dalam Menghadapi Kesulitan

Gali juga ikut dalam proses ini. Mereka bersama-sama menghadapi kesulitan yang timbul akibat perceraian tersebut. Mereka berjanji untuk tetap bersama dan memberikan dukungan yang cukup bagi anak-anak. Ini menunjukkan bahwa keluarga tetap kuat meskipun menghadapi tantangan seperti ini. Mereka tidak hanya minta maaf, tetapi juga berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dan tetap menjadi keluarga yang baik.Dalam kesempatan tersebut, Asri dan Gali menunjukkan kepekaan dan ketetapan dalam menghadapi masalah perceraian. Mereka tidak hanya minta maaf, tetapi juga berusaha untuk tetap menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak. Ini adalah contoh yang baik bagi keluarga lainnya yang menghadapi tantangan serupa. Mereka menunjukkan bahwa keluarga tetap kuat meskipun menghadapi tantangan seperti ini.