PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berencana mengadakan paparan publik insidentil untuk menjelaskan rencana penutupan penjualan produk fisik di platform e-commerce-nya. Acara ini akan diselenggarakan pada Kamis, 16 Januari 2025, pukul 14.00 hingga 15.00 WIB. Hadir sebagai narasumber adalah Willix Halim, Direktur Utama BUKA, Victor Lesmana, dan Natalia Firmansyah, keduanya juga menjabat sebagai Direktur BUKA. Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), acara ini bertujuan untuk memberikan transparansi informasi kepada publik terkait keputusan strategis perusahaan.
Pada kesempatan ini, Bukalapak akan membahas berbagai aspek penting terkait rencana tersebut. Perusahaan telah menerima permintaan penjelasan dari BEI mengenai penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO). Sejak melantai di bursa pada 6 Agustus 2021, Bukalapak masih memiliki sisa dana sebesar Rp9,82 triliun hingga Juni 2024. BEI menegaskan bahwa Bukalapak tidak akan menutup seluruh bisnis e-commerce-nya, melainkan hanya fokus pada penjualan produk fisik. Langkah ini diambil setelah pertimbangan mendalam tentang strategi bisnis dan alokasi dana.
Penyelenggaraan paparan publik ini menjadi langkah penting bagi Bukalapak untuk menjaga hubungan baik dengan investor dan masyarakat. Direksi BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian evaluasi terhadap laporan keuangan Bukalapak. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa penggunaan dana IPO sesuai dengan tujuan awal, yakni untuk pengembangan e-commerce. Bukalapak menegaskan bahwa meskipun penjualan produk fisik akan ditutup, bisnis e-commerce lainnya tetap berjalan dengan kontribusi lebih dari 50%.
Acarah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada semua pihak terkait. Dengan adanya penjelasan langsung dari para direksi, diharapkan kekhawatiran masyarakat dan investor dapat dikurangi. Bukalapak berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan layanan terbaik dalam sektor e-commerce, meskipun dengan fokus yang sedikit berbeda dari sebelumnya.