Pelantikan Donald Trump yang akan datang telah memicu ketidakstabilan di pasar, termasuk tekanan pada nilai tukar Rupiah. Untuk menghadapi tantangan ini, manajer investasi perlu merumuskan strategi yang efektif. Diskusi mendalam tentang antisipasi dan strategi ini disampaikan dalam program Power Lunch CNBC Indonesia oleh Anneke Wijaya bersama Guntur Putra, CEO Pinnacle Investment.
Pasar keuangan global sering kali bereaksi terhadap peristiwa politik besar, seperti pelantikan presiden. Di Indonesia, situasi ini tidak berbeda. Para analis dan investor sedang menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Salah satu isu utama adalah dampak potensial dari era pemerintahan Trump 2.0 terhadap mata uang Rupiah. Dalam konteks ini, wawancara dengan CEO Pinnacle Investment, Guntur Putra, menjadi sangat relevan. Dia membahas berbagai aspek, mulai dari tren pasar hingga strategi investasi yang dapat digunakan untuk mengatasi fluktuasi ekonomi.
Dalam sesi dialog tersebut, Anneke Wijaya dan Guntur Putra juga membahas pentingnya diversifikasi portofolio dan penyesuaian strategi investasi agar tetap kompetitif di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi. Mereka menekankan bahwa pemahaman mendalam tentang dinamika pasar dan respons cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi sangat penting bagi para investor.
Menghadapi era baru pemerintahan Trump, para manajer investasi harus siap dengan berbagai skenario. Langkah-langkah antisipatif dan adaptasi strategi investasi diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan meminimalkan risiko. Diskusi ini memberikan panduan praktis bagi investor untuk navigasi melalui periode transisi politik yang kompleks.