Pasar
Adiwarna Anugerah Abadi Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia, Bidik Dana Segar Rp 80,25 Miliar
2024-11-13
Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan sistem proteksi kebakaran, Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK), telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Dengan menawarkan 750.000.000 saham atau setara 23,08% dari modal disetor, NAIK berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 80,25 miliar.

Memperkuat Posisi di Industri Proteksi Kebakaran

Penawaran Umum Perdana Saham

Dalam penawaran umum perdana sahamnya, NAIK menawarkan 750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham dan harga penawaran Rp 107 per saham. Dengan demikian, NAIK berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 80,25 miliar. Selain itu, NAIK juga menerbitkan 375.000.000 Waran Seri I, atau setara 15% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan rasio setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 135 per saham.

Penggunaan Dana Hasil IPO

Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian material utama, material pembantu, material consumables, serta biaya gaji, lembur tenaga kerja, akomodasi, dan mobilisasi tenaga kerja. Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dengan tujuan yang serupa.

Prospek Usaha yang Menjanjikan

Dalam debut perdananya di bursa, saham NAIK langsung naik 34% ke level Rp 104 per saham dari harga penawaran umum Rp 107 per saham. Hal ini menunjukkan antusiasme pasar terhadap prospek usaha NAIK di industri proteksi kebakaran yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan dana segar yang diperoleh dari IPO, NAIK berharap dapat memperkuat posisinya di industri ini dan meningkatkan kinerja bisnisnya di masa mendatang.
more stories
See more