Pasar
BRI Memperkuat Komitmen Berkelanjutan: Portofolio Pembiayaan Hijau Mencapai Rp764,8 Triliun
2024-11-14
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, salah satu bank terkemuka di Indonesia, terus menunjukkan dedikasi yang kuat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di negara ini. Hal ini dibuktikan dengan portofolio pembiayaan berkelanjutan yang mencapai Rp764,8 triliun hingga akhir Triwulan III 2024, setara dengan 61,9% dari total kredit yang disalurkan dan portofolio investasi bond BRI.

Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Hijau dan Inklusif

Komitmen Kuat Mendukung Transisi Ekonomi Hijau

Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan keseriusan BRI dalam menjalankan perannya sebagai lembaga keuangan yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan inklusif. "Kami percaya bahwa pertumbuhan ekonomi berkelanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Melalui penyaluran pembiayaan ini, BRI berkomitmen untuk mendorong transformasi hijau dan mendukung program-program yang berorientasi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs)," ujarnya.

Fokus pada Pembiayaan Sektor Sosial dan Lingkungan

Dalam menyalurkan kredit berkelanjutan, BRI berfokus pada penyaluran kredit kepada Kredit KKUB (Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan) sebesar total Rp 764,8 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 677,1 triliun disalurkan ke sektor sosial, diikuti oleh kredit KUBL (Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan) sebesar Rp 83,3 triliun dan pembiayaan sustainability bond sebesar Rp 4,39 triliun.

Pembiayaan Sektor Hijau yang Beragam

Penyaluran kredit kepada KUBL didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berwawasan lingkungan senilai Rp 55,58 triliun, transportasi hijau sebesar Rp 10,97 triliun, produk ramah lingkungan Rp 7,97 triliun, dan energi terbarukan Rp 6,18 triliun. Hal ini menunjukkan keragaman pembiayaan BRI dalam mendukung berbagai inisiatif hijau di Indonesia.

Pendekatan Komprehensif dalam Menilai Risiko ESG

BRI mengadopsi pendekatan komprehensif dalam menilai risiko ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) dalam proses penyaluran kredit. Hal ini mencakup identifikasi sektor-sektor berisiko tinggi dan penerapan standar yang dikeluarkan oleh regulator untuk memitigasi potensi dampak negatif pada lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Aspek ESG juga menjadi salah satu pertimbangan dalam proses Know Your Customer (KYC) untuk memastikan calon debitur tidak memiliki isu terkait lingkungan, sosial, hukum, atau litigasi.

Kepatuhan terhadap Regulasi Keuangan Berkelanjutan

Dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan, BRI mengacu pada berbagai peraturan yang berlaku, seperti POJK No.51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Keberlanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Terbuka; POJK No.60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond); dan POJK No. 18. Selain itu, BRI juga menerapkan Loan Portfolio Guidelines (LPG) yang menetapkan persyaratan kredit, termasuk penggunaan daftar periksa (checklist) terkait aspek ESG.Dengan komitmen yang kuat, BRI terus memperkuat perannya sebagai lembaga keuangan yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan inklusif di Indonesia. Melalui portofolio pembiayaan berkelanjutan yang terus meningkat, BRI berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan adil bagi seluruh masyarakat.
more stories
See more