Perjalanan cinta yang penuh dengan lika-liku seringkali menjadi tantangan bagi pasangan suami-istri. Dalam kisah ini, kita akan menyaksikan bagaimana Zidan, Dean, Tyas, dan Hani berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka di tengah berbagai rintangan dan emosi yang bergejolak. Sebuah kisah yang menyentuh hati, mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi, kepercayaan, dan komitmen dalam membangun rumah tangga yang bahagia.

Sebuah Perjalanan Cinta yang Penuh Gejolak

Zidan: Cinta yang Tak Terbalas

Zidan melangkah pelan di jalanan, hatinya terasa berat dan sedih. Kenangan tentang Hani yang berada dalam pelukannya setelah dibius kembali menghantuinya. Matanya mulai berkaca-kaca menahan air mata. Meski Hani jelas-jelas berniat mencelakainya, bahkan berharap akan kematiannya, Zidan masih merasakan kerinduan dan cinta yang dalam untuk Hani. Ia merasa bodoh dengan perasaannya sendiri, terjebak dalam lingkaran cinta yang tak terbalas.

Dean dan Tyas: Mempertahankan Pernikahan

Sementara itu, Dean dengan lembut membantu Tyas duduk di ranjang. Tyas, dengan nada lembut, meminta Dean untuk pulang, mengingatkan bahwa Aura pasti menunggunya. Dean tersenyum pahit, menatap Tyas dengan sedih. Ia berterima kasih kepada Tyas yang selalu memikirkan kebahagiaan Aura. Dean sangat menghargai itu, namun ia yakin bahwa anak mereka membutuhkan kedua orang tuanya untuk merawat dan melindunginya. Dean berharap mereka bisa bersama-sama memperjuangkan pernikahan mereka tanpa harus berakhir dengan perceraian. Ia memohon agar diizinkan menjadi suami dan ayah yang baik bagi Tyas dan anak yang dikandungnya.

Rumor Rujuk yang Memicu Konflik

Setelah pulang, Dean disambut oleh Sigit yang segera menanyakan rencana rujuknya. Sigit bingung mengapa Dean ingin rujuk dengan Tyas karena kehamilannya, tetapi juga mendengar bahwa Dean berencana rujuk dengan Hani. Dean terkejut, tidak tahu dari mana Sigit mendapatkan informasi itu. Sigit mengungkapkan bahwa Hani sendiri yang menyatakan akan rujuk dengan Dean.Wulan, yang ternyata mendengar percakapan Dean dan Sigit, tiba-tiba marah dan menuduh Dean. Jika memang tidak berniat rujuk dengan Hani, mengapa Dean mengajaknya tidur? Perdebatan sengit pun terjadi antara Wulan dan Dean. Dean menegaskan bahwa semua itu tidak benar, dan ia tidak pernah merasa berbagi cinta. Ia bahkan tidak mengingat apapun.Hani kemudian muncul, menyela dengan penuh amarah. Ia menuduh Dean berbohong, mengingatkan bahwa semalam Dean sendiri yang merayunya dan mengajaknya bercinta. Kini, Dean seolah-olah melupakan semuanya, membuat Hani merasa dikhianati.