Pasar
Tentang Pertemuan OPEC+ dan Perubahan Kebijakan Produksi Minyak
2024-11-28
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan antara menteri-menteri negara penghasil minyak OPEC+ yang awalnya disiapkan untuk Minggu kemudian telah digeser hingga 5 Desember. Ini telah diumumkan oleh juru bicara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang berpusat di Wina, Kamis (28/11/2024). OPEC+ terdiri dari 22 anggota, dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, dan akan membuat keputusan tentang kebijakan produksi mereka untuk tahun 2025. Saat ini, harga minyak mentah berada pada posisi yang tidak stabil.

Impak Perubahan Tanggal Pertemuan

Pertemuan aliansi OPEC+ yang sebelumnya dijadwalkan untuk Minggu telah digeser ke 5 Desember. Hal ini disebabkan oleh kehadiran beberapa menteri di KTT Teluk ke-45 di Kota Kuwait. Ini menunjukkan pentingnya kesepakatan dan koordinasi antar negara dalam mengatur produksi minyak.

Dalam beberapa hari terakhir, harga minyak telah menerima dukungan dari prospek bahwa OPEC+ akan menunda peningkatan produksi mulai bulan Januari. Delapan anggota OPEC+ awal bulan ini telah mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang pemangkasan pasokan hingga akhir Desember untuk mendukung harga minyak.

Detail Kebijakan Produksi OPEC+

Negara-negara OPEC+ telah sepakat untuk memperpanjang penyesuaian produksi sukarela November 2023 sebesar 2,2 juta barel per hari selama satu bulan hingga akhir Desember 2024. Anggota-anggota tersebut termasuk Arab Saudi, Rusia, Aljazair, Irak, Kazakhstan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab. Mereka berusaha untuk mengendalikan penawaran minyak dan mendukung harga yang stabil.

Peningkatan produksi minyak biasanya akan mengurangi harga, tetapi dengan menunda peningkatan tersebut, OPEC+ berharap dapat menaikkan harga minyak yang saat ini sedang lesu. Hal ini juga menunjukkan kepekaan mereka terhadap kondisi pasar minyak.

Persebaran Produksi di antar Negara

Arab Saudi dan Rusia merupakan pilar utama dalam OPEC+. Mereka memiliki pengaruh besar dalam menentukan kebijakan produksi. Selain itu, negara-negara seperti Aljazair, Irak, Kazakhstan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab juga memainkan peran penting dalam pengaturan produksi minyak.

Perubahan produksi di masing-masing negara dapat mempengaruhi harga minyak secara signifikan. Oleh karena itu, koordinasi dan komunikasi antar negara sangat penting dalam mengatur produksi minyak secara efektif.

Hubungan antara Harga Minyak dan Permintaan

Kekhawatiran atas melambatnya permintaan minyak telah membebani harga minyak dalam beberapa bulan terakhir. OPEC+ berusaha untuk mengendalikan penawaran minyak agar dapat memenuhi permintaan dan menjaga harga stabil. Delapan negara yang memperpanjang pemangkasan minyak berharap dapat membantu menaikkan harga minyak dan mengatasi ketidakstabilan pasar.

Permintaan bensin di AS juga melonjak, yang dapat memberikan tambahan dorongan pada harga minyak. Oleh karena itu, OPEC+ harus berhati-hati dalam mengatur produksi minyak agar dapat memenuhi permintaan dan menjaga keseimbangan pasar.

more stories
See more