Jubun memiliki pengalaman yang mendalam dalam mengatasi masalah perundungan siswa. Dia selalu berbagi pengalaman tersebut dengan putranya, Natan. Natan pernah menjadi korban perundungan di sekolah, dan Jubun mengajarkan dia cara-cara untuk merespons perundungan.

Mengajarkan Sikap Berfokus pada Pengampunan

Pengajaran kepada Natan

Jubun selalu memberi nasihat kepada Natan, "Jangan biarkan ejekan orang lain mengganggu perasaanmu. Jika terjadi sesuatu, laporkan kepada saya, dan kita akan bicara bersama. Yang terpenting, maafkan mereka." Natan merasa lega dengan nasihat tersebut. Dia mengaku bahwa selalu diingatkan oleh ayahnya untuk tidak marah terus-menerus, dan itu membuatnya merasa lebih baik. Natan juga merupakan anggota klub basket ternama di Jakarta Utara.

Tindakan Ivan yang Salah

Jubun menilai bahwa tindakan Ivan yang langsung menghukum siswa tanpa melibatkan pihak sekolah adalah keputusan yang salah dan berlebihan. "Sebagai orang tua, kita seharusnya percaya pada pihak sekolah untuk menangani masalah ini. Jangan bertindak arogan hanya karena merasa memiliki koneksi atau kuasa," kata Jubun.

Importansi Menjaga Sikap

Di era media sosial saat ini, informasi menyebar dengan cepat. Jubun mengingatkan pentingnya menjaga sikap. "Ketika anak mengalami perundungan, jangan langsung terbawa emosi. Kita perlu bertindak dengan kepala dingin agar situasi tidak semakin buruk," ujarnya. Melibatkan emosi berlebihan dalam menyelesaikan masalah sebenarnya dapat memperburuk situasi. Jubun menekankan pentingnya pendekatan yang rendah hati untuk menghindari konflik yang tidak perlu.