Pasar
Tugu Insurance Mencatatkan Kinerja Terbaik di Industri Asuransi Umum
2024-11-11
Industri asuransi umum di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Salah satu perusahaan yang mencatatkan kinerja terbaik adalah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU). Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian selama sembilan bulan, Tugu Insurance berhasil membukukan laba yang signifikan di tengah kondisi industri yang masih tumbuh secara single digit.

Tugu Insurance Menjadi Bintang di Industri Asuransi Umum

Pertumbuhan Premi Bruto dan Premi Neto yang Memukau

Tugu Insurance mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 26% year-on-year (yoy) menjadi Rp 6,9 triliun. Sementara itu, pendapatan premi neto perseroan juga tumbuh 20% yoy menjadi Rp 2,8 triliun. Pertumbuhan double digit ini jauh melampaui rata-rata industri yang hanya tumbuh secara single digit. Hal ini menunjukkan kemampuan Tugu Insurance dalam meningkatkan pangsa pasarnya di industri asuransi umum.Pertumbuhan premi bruto dan premi neto Tugu Insurance didorong oleh peningkatan kontribusi dari segmen kebakaran dan properti. Selain itu, perseroan juga berhasil memanfaatkan sinergi bisnis dengan Pertamina Group serta memperoleh kontrak asuransi baik secara langsung maupun melalui konsorsium dengan BUMN lainnya dan perusahaan non-BUMN.

Peningkatan Hasil Underwriting yang Signifikan

Sejalan dengan pertumbuhan premi, pendapatan underwriting Tugu Insurance juga tumbuh 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun. Sementara itu, beban underwriting hanya meningkat 9% yoy, sehingga hasil underwriting perseroan naik 39% yoy menjadi Rp 725 miliar.Kenaikan hasil underwriting Tugu Insurance ini jauh melampaui rata-rata industri yang hanya tumbuh 14%. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan dalam mengelola risiko dengan baik, tercermin dari penurunan rasio klaim (loss ratio) menjadi 56% dari sebelumnya 62%.

Efisiensi Operasional yang Terjaga

Selain pertumbuhan pendapatan, faktor lain yang mendorong profitabilitas Tugu Insurance adalah kemampuan perseroan dalam mengelola beban operasional. Total beban usaha Tugu Insurance hanya naik 6% yoy menjadi Rp 2,4 triliun, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pendapatan.Hal ini menunjukkan efisiensi operasional Tugu Insurance yang terjaga dengan baik. Pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan beban membuat laba usaha inti perseroan naik signifikan sebesar 57% yoy menjadi Rp 783 miliar.

Laba Bersih yang Tetap Tumbuh Signifikan

Meskipun laba bersih Tugu Insurance yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat turun 51% yoy menjadi Rp 552 miliar, namun hal ini disebabkan oleh tidak adanya lagi pendapatan lain-lain yang berasal dari kemenangan kasus atas Citibank (N.A) Hong Kong pada tahun sebelumnya.Jika pendapatan lain-lain tersebut tidak diperhitungkan, maka laba bersih Tugu Insurance sebenarnya masih tumbuh signifikan sebesar 115% yoy. Hal ini menunjukkan fundamental perseroan yang kuat dan kemampuannya dalam menghasilkan laba dari kegiatan usaha intinya.

Valuasi Saham yang Menarik

Kinerja operasional Tugu Insurance yang solid tercermin pada harga saham perseroan. Meskipun mengalami koreksi 0,4% selama pekan lalu, namun pelemahan ini masih lebih baik dibandingkan dengan sektor keuangan yang melemah hampir 2% dan IHSG yang anjlok 2,5%.Secara valuasi, saham Tugu Insurance dinilai undervalue dengan P/B ratio 0,40% dan P/E ratio 5x. Selain itu, imbal hasil dividen tahunan perseroan juga tergolong tinggi, di atas 13% atau dua kali lipat dari rata-rata deposito bank umum. Hal ini menjadikan saham Tugu Insurance menarik untuk dikoleksi oleh para investor.
more stories
See more