Pasar
Video: Korupsi Timah Merugikan Ekonomi Bangka Belitung Rp 15 Triliun
2024-12-11
Di Jakarta, CNBC Indonesia, kasus korupsi yang terjadi di sektor pertambangan timah Tanah Air telah mengancam kesejahteraan negara sebesar Rp271 Triliun. Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, mengungkapkan bahwa masalah penguatannya membuat Kementerian ESDM belum memberikan persetujuan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk produksi 30 ribu ton timah tahun 2024. Dampaknya, sekitar Rp15 Triliun potensi pendapatan sektor timah hilang dari peredaran, yang berdampak negatif pada perekonomian Bangka Belitung pada Q3-2024 yang tumbuh di bawah 1%. Namun, bagaimana perkembangan pertambangan Timah Bangka Belitung di tengah kasus korupsi tersebut? Dan apa perbaikan yang dibutuhkan sektor Timah? Selanjutnya, simak dialog Safrina Nasution dengan Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya dalam Closing Bell, CNBCIndonesia (Selasa, 10/12/2024).
Mengungkap Kasus Korupsi di Sektor Pertambangan Timah
Persoalan Hukum dan RKAB
Ketua Komisi XII menyatakan bahwa persoalan penegakan hukum kasus timah telah mengakibatkan Kementerian ESDM belum bisa mengeluarkan persetujuan RKAB. Hal ini mengakibatkan produksi timah tahun 2024 yang diharapkan menjadi 30 ribu ton tidak dapat dilaksanakan dengan lancar. Hal ini juga mengakibatkan hilangnya potensi pendapatan sekitar Rp15 Triliun bagi sektor timah dan berdampak pada perekonomian Bangka Belitung.Dalam kasus ini, hukum harus dipertimbangkan dengan seksama untuk memastikan keadilan dan keamanan dalam sektor pertambangan. RKAB juga harus diatur dengan baik untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ini.Perkembangan Pertambangan di Bangka Belitung
Dalam kondisi tengah kasus korupsi, perkembangan pertambangan Timah Bangka Belitung menjadi sangat penting. sektor ini memiliki potensi yang besar, tetapi masalah korupsi telah menghambat perkembangannya.Untuk memulihkan perkembangan sektor ini, diperlukan upaya-upaya serius untuk mengatasi masalah korupsi dan memastikan keadilan dalam proses pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, juga diperlukan investasi yang lebih besar untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi timah.Perbaikan yang Dibutuhkan
Untuk memulihkan sektor timah, diperlukan perbaikan yang serius di berbagai aspek. Pertama, diperlukan peningkatan keadilan dalam proses pengadilan dan penegakan hukum. Kedua, diperlukan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik untuk memastikan keberlanjutan produksi timah. Ketiga, diperlukan investasi yang lebih besar untuk meningkatkan teknologi dan infrastruktur sektor ini.Perbaikan ini tidak hanya akan mempengaruhi sektor timah sendiri, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian Bangka Belitung secara keseluruhan. Dengan memulihkan sektor timah, Bangka Belitung dapat kembali menjadi pusat pertambangan timah di Indonesia.