Yudho, sahabat Wahyu, menjadi korban OPK. Di konferensi pers, Tinah, istri Slamet Gaplek, juga merupakan salah satu korban Petrus. Mereka berbagi kisah tentang stigma yang menghantui Slamet Gaplek selama bertahun-tahun. Slamet Gaplek dianggap sebagai tukang peras alias gali atau preman.

Stigma dan kehidupannya

Stigma ini sangat menyulitkan hidupnya sebagai janda dua anak. Tinah mengungkapkan, "Suami saya waktu itu kabur ke Surabaya dan tinggal di rumah saudara. Namun, ada orang yang membocorkan keberadaannya. Akhirnya, suami saya ditembak di dekat kota Yogyakarta." Kisah ini penuh dengan kesedihan dan tantangan.

Kebocoran Keberadaan

Kebocoran keberadaan Slamet Gaplek oleh orang-orang membuat hidupnya semakin sulit. Mereka harus menghadapi stigma yang tidak terkendali. Hal ini mengakibatkan ketidakpastian dan ketegangan di dalam kehidupannya.

Implikasi untuk Keluarga

Implikasi stigma ini tidak hanya merugikan Slamet Gaplek sendiri, tetapi juga melibatkan keluarganya. Tinah harus menghadapi tantangan sebagai janda dua anak, membutuhkan dukungan dan keberanian untuk menghadapi dunia di luar.

Perubahan dalam kehidupannya

Setelah mengalami tragedi ini, hidup Slamet Gaplek dan keluarganya mengalami perubahan yang signifikan. Mereka harus belajar untuk menghadapi stigma dan mencari cara untuk melanjutkan kehidupannya. Mereka berusaha untuk menemukan kebahagiaan di tengah kesedihan.