Pasar
Kerjasama Strategis Antam dan JIIPE Mendorong Industri Logam Mulia di Indonesia
2025-01-14

Dalam langkah penting untuk memperkuat industri logam mulia nasional, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Kerjasama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dan meningkatkan efisiensi operasional Antam. Lokasi strategis JIIPE di Gresik, Jawa Timur, serta statusnya sebagai Objek Vital Nasional, memberikan keuntungan signifikan dalam hal keamanan dan akses bahan baku. Selain itu, adanya smelter PT Freeport Indonesia di JIIPE juga membantu Antam menghemat devisa negara melalui peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Pemilihan Lokasi Strategis untuk Pengembangan Industri Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk memilih Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, sebagai lokasi strategis untuk pengembangan fasilitas pengolahan logam mulia. Keputusan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan penting, termasuk kedekatan dengan sumber bahan baku dan tingkat keamanan yang tinggi. Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya, menekankan bahwa status JIIPE sebagai Objek Vital Nasional memberikan jaminan keamanan ekstra, yang sangat penting untuk mendukung proses operasional dari pengolahan hingga distribusi.

Lokasi JIIPE yang strategis tidak hanya memudahkan akses ke bahan baku, tetapi juga menawarkan infrastruktur kelas dunia yang mendukung efisiensi operasional Antam. Hal ini diperkirakan akan mendorong hilirisasi industri logam mulia, memperkuat ekonomi nasional, dan memacu pertumbuhan industri berkelanjutan. Dengan adanya smelter PT Freeport Indonesia di JIIPE, Antam dapat menghemat devisa negara melalui pengurangan impor dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Ini menjadi salah satu faktor utama dalam pemilihan lokasi ini, seiring upaya Antam untuk memaksimalkan nilai tambah dalam negeri.

Kolaborasi dengan PT Freeport Indonesia untuk Optimalisasi Produksi Emas

Kolaborasi Antam dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui penandatanganan kontrak jual beli emas senilai US$ 12,5 miliar atau setara Rp 200 triliun, mencakup penyediaan 30 ton emas murni berkadar 99,99% selama 5 tahun. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyatakan bahwa fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik merupakan bukti komitmen PTFI untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Meskipun diskusi dengan Antam cukup panjang, Tony menegaskan bahwa semua tahap berjalan lancar.

Fasilitas PMR di Gresik diperkirakan mampu menghasilkan hingga 50-60 ton emas per tahun, serta logam berharga lainnya seperti perak, platinum, dan palladium. Produksi tambahan mineral seperti selenium dan bismut juga diharapkan. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung hilirisasi industri logam mulia, tetapi juga memperkuat ekonomi nasional dan mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan. Dengan akses langsung ke bahan baku berkualitas tinggi, Antam dapat mengoptimalkan produksi dan mendistribusikan produk logam mulia secara lebih efisien, sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi Indonesia.

More Stories
see more