Di tengah kegembiraan atas pencapaian profesional, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi yang mengubah suasana. Desainer muda bernama Alika mendapat kabar baik dari Nirwana Airlines bahwa desainnya telah disetujui. Rekan kerjanya, Diego, serta Arka merayakannya dengan antusias. Namun, ketika Arka mencoba merayakannya lebih dekat, Alika tampak canggung dan memilih untuk segera berangkat ke kantor. Sementara itu, Wirda melihat peluang lain bagi Arka dalam urusan pribadinya. Di sisi lain, Alika mengalami situasi yang tidak terduga saat perjalanan menuju butik, di mana dia harus menghadapi dua individu mencurigakan.
Saat berita baik datang kepada Alika tentang persetujuan desainnya untuk maskapai penerbangan Nirwana Airlines, suasana hati menjadi cerah. Teman-teman kantornya, termasuk Diego, merasa senang dan memberikan selamat. Namun, momen tersebut berubah cepat ketika Arka mencoba mendekati Alika secara emosional, namun dipatahkan oleh sikap Alika yang menjaga jarak. Alika meminta maaf karena harus segera pergi ke kantor, meninggalkan Arka dengan rasa bingung dan sedikit kekecewaan.
Berbeda dengan Arka, Wirda memiliki pandangan lain tentang masa depan Arka. Ia merasa gembira melihat kedekatan Arka dengan Ayuna, berharap hal ini bisa membuka peluang baru bagi Arka, bahkan tanpa melibatkan Alika. Wirda berpikir bahwa jika ada wanita lain yang dapat membantu Arka meraih impian pribadinya, mengapa tidak? Lena, yang diam-diam menyimak, tersenyum tipis, seolah mengetahui rencana yang sedang digarap bersama Wirda. Rencana mereka untuk mendekatkan Arka dan Ayuna tampak berjalan sesuai harapan.
Sementara itu, Alika mengemudi sendirian menuju butik, melewati jalanan yang belum pernah dilaluinya sebelumnya. Jalanan itu sangat sepi, hampir tak berpenghuni. Tiba-tiba, dua orang laki-laki dengan wajah garang mendekati mobilnya. Mereka naik sepeda motor dan mulai mengetuk-ngetuk pintu mobil Alika sambil berteriak-teriak, menciptakan situasi yang sangat menegangkan. Saat itu juga, telepon Alika berdering. Arka menelepon dengan nada panik, bertanya di mana Alika berada dan apa yang terjadi. Namun, sebelum Alika sempat menjawab, sambungan telepon terputus, meninggalkan Alika dalam keadaan cemas dan tak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Dengan peristiwa yang tak terduga, hari yang awalnya penuh kebahagiaan berubah menjadi hari yang penuh ketegangan bagi Alika. Meskipun pencapaian profesionalnya patut dirayakan, momen-momen tak terduga membuatnya harus tetap waspada dan bijaksana dalam menghadapi situasi yang tak terduga. Sementara itu, hubungan antara para karakter utama dalam cerita ini semakin rumit, membuka banyak kemungkinan untuk masa depan mereka.