Pernyataan Ade memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengakuan tersangka tentang penebangan pohon di rumah yang sebelumnya ditempatinya. Ade menjelaskan situasi terkait kejadian tersebut dan hubungannya dengan acara pernikahan, serta status kepemilikan rumah pada waktu itu. Informasi ini menambah perspektif baru dalam memahami insiden penebangan pohon tersebut.

Situasi Rumah Saat Kejadian

Ade menyampaikan bahwa pada saat kejadian, tersangka sudah tidak lagi tinggal di rumah tersebut. Properti tersebut telah berubah tangan dan tidak lagi dimiliki oleh tersangka. Namun, masih ada beberapa barang milik tersangka yang tertinggal di lokasi.

Menurut Ade, rumah tersebut sudah dijual sebelum acara pernikahan berlangsung. Meskipun begitu, tersangka masih memiliki akses ke properti untuk mengambil barang-barang pribadi. Hal ini menjelaskan mengapa tersangka masih dapat masuk ke area tersebut meskipun secara hukum bukan lagi pemiliknya. Situasi transisi kepemilikan inilah yang menjadi latar belakang utama dari peristiwa penebangan pohon tersebut.

Penjelasan Tentang Penebangan Pohon

Mengenai isu penebangan pohon, Ade mengonfirmasi bahwa tidak semua pohon di kawasan tersebut ditebang. Hanya beberapa pohon yang dipilih untuk ditebang guna mendukung keperluan acara pernikahan. Proses ini dilakukan dengan pertimbangan tertentu.

Tindakan penebangan pohon tersebut dilakukan ketika tersangka sedang dalam proses mengosongkan rumah. Dalam konteks acara pernikahan, beberapa pohon dipilih untuk ditebang agar dapat memfasilitasi penempatan tenda dan perlengkapan lainnya. Aksi ini dilakukan tanpa izin resmi dari pemilik baru, namun dengan asumsi bahwa pekerjaan tersebut hanya bersifat sementara dan akan dikembalikan ke kondisi semula setelah acara selesai.