Dalam serangkaian inisiatif yang menunjukkan dedikasi penuh, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan tujuan-tujuan strategis pemerintah. Sejak dilantik pada Oktober 2024, kementerian ini telah meluncurkan berbagai program kerja yang mencerminkan komitmen kuat terhadap visi Asta Cita yang diprakarsai oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan fokus pada pembangunan desa dan pemberdayaan ekonomi dari bawah, Kemendes PDT telah merancang sejumlah kebijakan dan aksi prioritas yang bertujuan untuk mempercepat perubahan positif di daerah-daerah tertinggal.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menekankan bahwa salah satu misi utama Kemendes PDT adalah mendukung Asta Cita keenam, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk mencapai pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Selama 100 hari pertama menjabat, kementerian ini telah melaksanakan sembilan program kerja yang dirancang untuk mendukung tujuan ini. Program-program tersebut mencakup berbagai aspek penting, seperti swasembada pangan, swasembada energi, dan pelestarian lingkungan di tingkat desa.

Salah satu langkah awal yang dilakukan Kemendes PDT adalah penghematan anggaran. Mereka berhasil mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar Rp51,2 miliar, atau setara dengan 50% dari pagu awal. Langkah ini menunjukkan komitmen kementerian untuk efisiensi dalam penggunaan dana publik. Selain itu, Kemendes PDT juga telah menetapkan 12 aksi prioritas sebagai arah kebijakan dalam rencana strategis 2025-2029. Ke-12 aksi tersebut bertujuan untuk memperkuat fondasi pembangunan desa dan mendukung pencapaian tujuan nasional.

Bergerak maju, Kemendes PDT berencana untuk terus mengoptimalkan upaya-upaya ini. Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penguatan ekonomi lokal, kementerian ini berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi masyarakat pedesaan. Melalui pendekatan holistik dan partisipatif, Kemendes PDT berkomitmen untuk menjadikan desa sebagai motor penggerak pembangunan nasional. Tujuan akhirnya adalah menciptakan Indonesia yang lebih inklusif dan sejahtera, dimulai dari tingkat desa hingga ke seluruh wilayah.