Acara ini menjadi titik temu bagi mahasiswa untuk mengurangi kecanduan digital. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak mahasiswa merasa terjebak dalam rutinitas dunia maya. Namun, dengan acara ini, mereka diberikan kesempatan untuk melepaskan diri sejenak dari perangkat digital seperti ponsel dan laptop.
“Event ini bukan hanya tentang melepaskan gadget, tapi lebih kepada menciptakan ruang untuk interaksi langsung dan kesejahteraan mental kita,” ujar Febysia Helena, Ketua Panitia Detox Digital Day. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya acara ini bagi mahasiswa.
Acara ini menghadirkan dua pembicara utama yang sangat inspiratif. Fellexandro Ruby, seorang content creator sekaligus creativepreneur, membahas pentingnya mengelola waktu di dunia maya. Dia menekankan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental dan kehidupan sosial.
“Penting bagi kita untuk menetapkan batasan dalam menggunakan media sosial. Jangan biarkan dunia maya mengambil alih kehidupan nyata kita,” pesan Ruby kepada peserta. Ini menjadi pesan penting bagi mahasiswa untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.