Pemeran berbakat Fanny Ghassani menemukan tantangan unik dalam menggambarkan karakter Anggun. Dalam proses transformasi ini, dia harus memahami dan merasakan kehidupan seorang wanita yang hidup di lingkungan dengan nilai-nilai budaya yang kuat. Anggun merupakan sosok yang memiliki keterbatasan dalam pendidikan, pemikiran, pengetahuan, dan pengalaman. Meskipun demikian, karakter ini tetap harus membuat keputusan penting yang bisa dipertanyakan oleh masyarakat modern.

Empati menjadi kunci bagi Fanny untuk memerankan Anggun dengan lebih mendalam. Dia belajar untuk melihat dunia dari sudut pandang seorang wanita yang terbatas, di mana pilihan-pilihan yang tersedia sangat sempit. Konflik internal Anggun muncul dari situasi sulit ini, yang kemudian berkembang menjadi perjuangan yang berkelanjutan. Direksi Awi Suryadi membantu Fanny dalam menciptakan karakter yang autentik, dengan pendekatan yang detail dan perfeksionis. Kolaborasi antara aktris dan sutradara ini berjalan dengan baik, menghasilkan chemistry yang kuat dan proses syuting yang menyenangkan.

Berkarya dalam industri hiburan membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang karakter yang dimainkan. Melalui upaya Fanny Ghassani dalam menghayati Anggun, kita dapat belajar pentingnya empati dan kesabaran. Proses ini juga mengajarkan bahwa setiap individu memiliki cerita dan latar belakang yang berbeda, yang layak untuk dihargai dan dipahami. Dengan sikap terbuka dan saling menghormati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan inklusif.