Penurunan minat wisatawan dan dampak pandemi telah mengubah beberapa destinasi populer di Indonesia menjadi tempat yang sepi. Beberapa taman hiburan dan objek wisata yang dulu ramai kini terbengkalai, bahkan dialihfungsikan untuk keperluan lain. Artikel ini akan membahas penyebab penurunan kunjungan serta nasib dari enam objek wisata tersebut.
Berbagai faktor telah berkontribusi pada penutupan objek wisata di Indonesia. Pandemi global dan kondisi ekonomi memainkan peran penting dalam menurunkan jumlah pengunjung. Selain itu, manajemen yang tidak efektif juga turut berpengaruh. Dampaknya, banyak tempat yang dulunya ramai kini hanya tinggal kenangan.
Mulai dari taman hiburan hingga wahana air, beberapa lokasi wisata yang dulu sering dikunjungi masyarakat Indonesia kini tampak sunyi. Contohnya adalah Kampung Gajah Wonderland di Bandung Barat, yang tutup karena masalah keuangan sejak 2017. Tempat ini sempat menjadi favorit keluarga dengan luas area mencapai 60 hektare. Namun, setelah tutup, kawasan ini malah dimanfaatkan oleh pencinta foto horor. Di Jakarta, Snowbay Water Park di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga tak luput dari nasib serupa. Pandemi menyebabkan penutupan sementara, dan akhirnya lahan tersebut dialihfungsikan menjadi area parkir.
Berikut ini adalah enam destinasi wisata yang dulu ramai tetapi kini terbengkalai atau dialihfungsikan. Masing-masing memiliki cerita unik tentang masa kejayaannya dan alasan penutupannya. Mulai dari Depok Fantasi Waterpark yang diganti menjadi komplek perumahan hingga Wonderia Semarang yang rencananya akan menjadi hutan kota.
Taman Festival Bali, yang dulunya menjadi destinasi populer bagi turis lokal dan mancanegara, kini lebih dikenal sebagai spot foto terbengkalai. Setelah tutup pada tahun 1999, tempat ini justru menjadi lokasi wisata horor karena nuansa mencekamnya. Di Surabaya, Taman Remaja yang pernah menjadi kebanggaan warga kini berganti menjadi Surabaya Expo Center. Sedangkan Wonderia di Semarang ditutup karena insiden kecelakaan di wahana permainan, dan kini direncanakan menjadi hutan kota. Keenam destinasi ini mencerminkan bagaimana industri pariwisata dapat berubah drastis dalam waktu singkat.