Pasar
OPEC+ Berencana Pangkas Produksi, Harga Minyak Stabil
2024-12-03
Di Jakarta, CNBC Indonesia, pergerakan harga minyak mentah dunia saat ini menarik perhatian. OPEC+ berencana memangkas produksi, dan konflik di Timur Tengah yang kembali panas juga mempengaruhi harga.
Perubahan Harga Minyak Mentah: Dampak OPEC+ dan Konflik
Harga Minyak Mentah Saat Ini
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Selasa (3/12/2024) pukul 8.51 WIB, harga minyak mentah acuan Brent tercatat US$71,86 per barel, menguat 0.04% dari posisi sebelumnya. Sementara acuan West Texas Intermediate (WTI) turun tipis 0.03% ke US$68,08 per barel. Kondisi ini menunjukkan perubahan yang cukup kecil dalam harga minyak mentah.Para ahli mengklaim bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh kemungkinan OPEC+ memperpanjang pemotongan produksi minyak hingga akhir kuartal pertama tahun 2024. Ini bertujuan untuk memberikan dukungan tambahan pada pasar minyak. Namun, kondisi pasar juga dipengaruhi oleh peristiwa lainnya, seperti perang Arab yang semakin memanas.OPEC+ dan Pemotongan Produksi
OPEC+ saat ini menahan tingkat produksi 5,86 juta barel per hari, atau sekitar 5,7% dari permintaan global. Serangkaian langkah yang disepakati sejak 2022 bertujuan untuk mendukung pasar. Namun, sebelum ini, kenaikan produksi sebesar 180.000 barel per hari dijadwalkan mulai Januari tetapi telah ditunda karena penurunan harga. Sekarang, kemungkinan kenaikan tersebut tetap tertunda mengingat situasi pasar saat ini.Ini menunjukkan kebijakan OPEC+ yang cermat dalam mengatur produksi minyak untuk mempertahankan kestabilan pasar. Mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti permintaan global, kondisi ekonomi, dan konflik di berbagai wilayah.Perang Arab dan Dampaknya
Jet Rusia menyerang kota Idlib, Suriah, Minggu waktu itu. Kota tersebut telah dikuasai pemberontak, yang terdiri dari koalisi kelompok bersenjata sekuler arus utama yang didukung Turki bersama dengan Hyat Tahrir al Sham. Serangan ini juga diikuti tentara Suriah, yang mengatakan mereka menargetkan tempat persembunyian kelompok pemberontak dan membantah menyerang warga sipil.Perang ini telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi. Perang telah berlangsung sejak 2011 tanpa akhir yang resmi. Kondisi ini memberikan ketegangan tambahan pada pasar minyak, mengarahkan harga minyak mentah ke arah yang tidak pasti.Dalam kesimpulan, tren harga minyak mentah dunia saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan OPEC+ dan konflik di Timur Tengah. Kondisi ini memerlukan perhatian dari para investor dan pengamat pasar untuk memahami dampaknya pada pasar minyak dan ekonomi secara luas.