Berawal dari protes yang disampaikan melalui berbagai kanal komunikasi, panitia LCLD 2025 memutuskan untuk meninjau kembali batas akhir pendaftaran. Para pencipta lagu dan pencinta musik dangdut mengungkapkan bahwa tenggat waktu awal dinilai kurang memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyiapkan karya terbaik. Respons ini tidak hanya datang melalui direct message media sosial tetapi juga melalui pesan WhatsApp kepada nomor resmi panitia.
Ketua Pelaksana Lomba, Ridho Rhoma, mengakui pentingnya mendengar suara para pencipta lagu. "Kami sangat memahami kebutuhan waktu yang lebih luas untuk menciptakan lagu yang berkualitas," ujar Ridho. Proses perpanjangan ini dipertimbangkan dengan cermat, mengingat dampaknya terhadap jadwal penjurian dan pengumuman pemenang.
Lomba Cipta Lagu Dangdut telah menjadi ajang bergengsi bagi para pencipta lagu dangdut di Indonesia. Setiap tahunnya, lomba ini menarik banyak peserta dari berbagai daerah. Namun, tantangan utama adalah memastikan semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing. Salah satu faktor kunci adalah memberikan cukup waktu bagi mereka untuk menghasilkan karya terbaik.
Dalam penyelenggaraan sebelumnya, beberapa peserta mengaku merasa tertekan dengan tenggat waktu yang ketat. Hal ini berpotensi mengurangi kualitas karya yang dihasilkan. Oleh karena itu, perpanjangan batas akhir pendaftaran ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Selain itu, panitia juga berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas dan dukungan bagi para peserta agar bisa fokus pada proses kreasi.
Perpanjangan batas akhir pendaftaran hingga 20 Februari 2025 tentu membawa dampak signifikan terhadap agenda lomba. Salah satunya adalah penyesuaian jadwal penjurian. Panitia harus bekerja ekstra untuk memastikan proses seleksi tetap berjalan lancar dan tepat waktu. Meskipun demikian, langkah ini dianggap penting untuk memastikan kualitas karya yang masuk.
Selain itu, pengumuman pemenang pun harus ditunda. Namun, hal ini bukanlah masalah besar bagi panitia yang lebih mengutamakan kualitas daripada kecepatan. "Kami percaya bahwa kualitas karya jauh lebih penting dibandingkan dengan kecepatan pengumuman," kata Ridho. Panitia juga menegaskan akan tetap menjaga transparansi selama proses lomba berlangsung.
Perpanjangan batas akhir pendaftaran ini membuka peluang lebih lebar bagi para pencipta lagu dangdut untuk berpartisipasi. Dengan waktu yang lebih panjang, diharapkan karya-karya berkualitas dapat muncul dan memperkaya industri musik dangdut. Lomba ini bukan hanya ajang kompetisi tetapi juga wadah untuk mengembangkan bakat baru di bidang musik dangdut.
Panitia optimistis bahwa langkah ini akan mendorong lebih banyak partisipasi dari berbagai kalangan. Diharapkan, lomba ini dapat menjadi platform yang kuat untuk mempromosikan musik dangdut secara luas. Selain itu, panitia juga berencana untuk menggelar serangkaian workshop dan seminar guna mendukung pertumbuhan talenta lokal. Ini akan menjadi langkah strategis untuk memajukan industri musik dangdut di masa depan.