Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan tindakan penahanan terhadap Ekiawan Heri Primaryanto, Direktur Utama PT Insight Investments Management, karena dugaan keterlibatannya dalam kasus investasi fiktif yang melibatkan PT Taspen. Penahanan ini dilakukan selama 20 hari, hingga 2 Februari 2025. Kasus ini juga menyeret beberapa perusahaan sekuritas dan mantan Direktur Utama PT Taspen, Antonius Kosasih. KPK menyatakan bahwa kasus ini berkaitan dengan investasi senilai Rp 1 triliun yang diduga tidak sah pada tahun anggaran 2019.

Dalam rangka mengungkap kronologi kasus tersebut, KPK telah memulai penyelidikan sejak Juli 2016, ketika PT Taspen disangkakan melakukan investasi pada program THT untuk pembelian Sukuk Ijarah TSP Food II sebesar Rp 200 miliar. Program ini diterbitkan oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food. Pada Juli 2018, lembaga pemeringkat Pefindo mencabut izin perdagangan atas Sukuk tersebut karena gagal membayar kupon. Proses pengajuan permohonan PKPU kemudian dilakukan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food dinyatakan sebagai PKPU tetap.

Pada Januari 2019, Antonius Kosasih diangkat sebagai Direktur Investasi PT Taspen. Dalam rapat direksi pada April 2019, opsi perdamaian PKPU dibahas, termasuk skenario konversi Sukuk menjadi unit penyertaan reksadana. Pertemuan antara Kosasih dan Primaryanto tercatat pada Mei 2019, di mana skema optimalisasi Sukuk TPS Food II dipaparkan. Komite Investasi PT Insight Investments Management kemudian memasukkan Sukuk tersebut ke dalam daftar portofolio yang layak untuk investasi melalui mekanisme optimalisasi.

Berbagai langkah hukum telah diambil untuk memastikan proses penegakan hukum berjalan dengan baik. KPK akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memberantas korupsi dan memastikan transparansi dalam investasi publik.