Pertumbuhan transaksi digital di Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga bulan November, jumlah transaksi menggunakan QRIS mencapai lebih dari 689 juta kali, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sektor ritel, volume transaksi BI-FAST juga melonjak hampir 70% menjadi lebih dari 338 juta transaksi. Fenomena ini menandakan pergeseran besar dalam cara masyarakat bertransaksi.
Keamanan siber menjadi prioritas utama bagi industri pembayaran di tengah ancaman serangan siber yang semakin kompleks. Para pemimpin industri seperti CEO ALTO Network, Gretel Griselda, menekankan pentingnya penguatan sistem keamanan untuk memastikan kepercayaan konsumen. Strategi yang diterapkan meliputi pengembangan teknologi canggih dan kolaborasi dengan ahli keamanan global. Langkah-langkah ini bertujuan untuk melindungi infrastruktur pembayaran digital dan menjaga integritas data pelanggan.
Indonesia sedang berada di jalur yang tepat dalam transformasi digitalnya. Dengan fokus pada keamanan siber, negara ini tidak hanya memperkuat ekonomi digitalnya tetapi juga membuka peluang baru bagi inovasi dan pertumbuhan. Melalui upaya kolektif antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk transaksi digital masa depan.