Pada pagi hari ini, pasar kripto mengalami tekanan signifikan, terutama setelah data ekonomi dari Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Berdasarkan informasi dari platform pengukur aset digital, beberapa mata uang kripto utama mengalami penurunan dalam nilai. Meskipun Bitcoin mengalami kenaikan tipis, mata uang lainnya seperti Ethereum dan Cardano menunjukkan tren negatif. Indeks kinerja pasar digital juga turun, mencerminkan sentimen pasar yang berhati-hati. Situasi ini dipengaruhi oleh laporan tenaga kerja AS yang melampaui ekspektasi, memperkuat posisi The Fed untuk menjaga kebijakan moneter yang hati-hati.
Pada pagi hari 14 Januari 2025, di Jakarta, pasar kripto tampak tertekan. Di tengah musim dingin ekonomi global, laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada 10 Januari 2025 menjadi pemicu utama. Laporan tersebut menunjukkan peningkatan jumlah pekerja sebesar 256.000 orang, melebihi perkiraan, serta tingkat pengangguran yang turun menjadi 4,1%. Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya. Akibatnya, The Fed diproyeksikan hanya akan melakukan dua pemotongan suku bunga selama tahun 2025.
Dalam situasi ini, Bitcoin mengalami kenaikan tipis sebesar 0,02% hingga mencapai US$94.370,14, namun secara mingguan masih berada dalam zona negatif 7,59%. Mata uang kripto lainnya seperti Ethereum dan Cardano menunjukkan penurunan yang lebih signifikan, dengan Ethereum anjlok 3,78% dalam 24 jam terakhir dan Cardano turun 1,8%. Indeks kinerja pasar digital CoinDesk Market Index (CMI) juga turun 0,6%, mencerminkan ketidakpastian pasar.
Sentimen pasar saat ini berada di fase neutral, dengan indeks fear & greed menunjukkan angka 47. Pedagang obligasi juga tidak melihat pemotongan suku bunga sebelum September, sesuai dengan data CME. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang menghasilkan imbal hasil, sehingga menurunkan minat terhadap aset berisiko seperti cryptocurrency dan saham.
Penurunan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya merupakan bagian dari sentimen penghindaran risiko yang semakin meningkat, yang juga tercermin dari penurunan di berbagai indeks saham utama AS. Di sisi lain, imbal hasil obligasi Treasury AS jangka pendek dan jangka panjang mengalami kenaikan.
Berdasarkan laporan ini, dapat disimpulkan bahwa data ekonomi AS yang kuat telah mempengaruhi pasar kripto dengan cara yang signifikan. Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti ini dalam strategi investasi mereka. Sentimen pasar yang cenderung menghindari risiko menunjukkan pentingnya diversifikasi portofolio dan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar global.