Pada hari Selasa, 14 Januari 2025, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Meskipun awalnya banyak investor melepas saham ini, harga saham RATU tetap mengalami kenaikan tajam dan mencapai batas atas otomatis (ARA). Dalam lima hari sejak IPO, saham ini telah menyentuh ARA sebanyak lima kali berturut-turut. Transaksi saham RATU pada sesi pertama mencapai total 12.751 lot dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,39 miliar. Emiten energi ini menawarkan 543,01 juta saham dalam IPO-nya, dengan harga penawaran senilai Rp 1.150 per saham.
Saham RATU memulai perdagangan dengan aktivitas penjualan yang intensif, namun jumlah penjualan berkurang drastis seiring berjalannya waktu. Pada pembukaan perdagangan pukul 09:00 WIB, tercatat ada 3.986 lot saham yang diperdagangkan. Namun, hingga pukul 11:00 WIB, jumlah tersebut turun menjadi hanya 4 lot. Meski demikian, harga saham RATU masih berhasil melonjak hingga 24,82% pada pukul 11:15 WIB, mencapai posisi Rp 3.470 per unit. Sejak IPO, saham ini telah naik hingga 201,74%, menunjukkan antusiasme investor yang tinggi meskipun adanya penjualan awal.
Penurunan aktivitas penjualan ini tidak mengganggu performa saham secara keseluruhan. Meski banyak investor yang melepas saham RATU pada sesi pertama, harga saham tetap stabil dan bahkan meningkat. Faktor-faktor seperti kepercayaan pasar terhadap emiten energi ini serta prospek industri minyak dan gas bumi di Indonesia tampaknya menjadi penyebab utama kenaikan harga tersebut. Selain itu, peningkatan harga juga didorong oleh permintaan yang kuat dari investor institusional dan ritel.
RATU melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan dukungan dari Henan Sekuritas dan Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perusahaan menawarkan total 543,01 juta saham, termasuk 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh induk perusahaan, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Total dana yang dikumpulkan dari IPO ini mencapai Rp 624,46 miliar, dengan rencana penggunaan dana sebesar Rp 157,36 miliar untuk pembiayaan anak usaha PT Raharja Energi Tanjung Jabung.
Dengan harga IPO senilai Rp 1.150 per saham, RATU telah memilih batas atas dari harga bookbuilding. Keberhasilan IPO ini menunjukkan bahwa pasar memiliki keyakinan yang kuat terhadap potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Selain itu, pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat posisi finansial RATU dan mendukung ekspansi bisnis. Proses IPO ini juga membuka peluang bagi RATU untuk menarik lebih banyak investasi dan memperluas jaringan kerjasama di sektor energi nasional.