Pada hari Selasa, 14 Januari 2025, pasar saham di wilayah Asia-Pasifik menunjukkan dinamika yang beragam, mencerminkan situasi perdagangan di Wall Street pada sesi sebelumnya. Indeks S&P/ASX 200 di Australia mengalami kenaikan, setelah mengalami penurunan berturut-turut selama tiga sesi. Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix mengalami pelemahan, sementara Korea Selatan melihat pertumbuhan di Kospi namun penurunan di Kosdaq. Kontrak berjangka Hang Seng Index juga menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan penutupan terakhir.
Para pelaku pasar sedang memantau perkembangan nilai tukar rupee India, yang baru-baru ini mencapai level terendah terhadap dolar AS. Data inflasi Desember 2024 di India yang lebih rendah dari ekspektasi telah membuka peluang pemotongan suku bunga. Thailand akan merilis indeks kepercayaan konsumen untuk Desember 2024, sementara Amerika Serikat akan mengumumkan tingkat inflasi bulan Desember yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed.
Berita tentang performa Dow Jones Industrial Average yang signifikan dan melemahnya Nasdaq Composite menjadi sorotan utama. Para pedagang terus menjual saham teknologi besar, yang telah mendorong pasar bullish sebelumnya. Ketiga indeks utama tersebut telah mengalami penurunan dalam dua minggu terakhir, dengan saham teknologi sebagai penyebab utama kerugian.
Perkembangan di pasar saham Asia-Pasifik pada hari Selasa mencerminkan fluktuasi global dan ekspektasi terhadap kebijakan ekonomi. Investor tetap waspada terhadap data ekonomi dan indikator penting seperti inflasi, yang memiliki pengaruh kuat terhadap arah kebijakan bank sentral. Perubahan ini menunjukkan bahwa pasar masih sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan prospek kebijakan moneter di masa mendatang.