Rani Zamala mengungkapkan bahwa faktor utama yang mendorongnya untuk memilih operasi plastik adalah insecuritiesnya. Dia merasa kurang pede dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu, komentar netizen yang sering menyebut wajahnya tua dan menganggapnya tidak berharga jika karya tidak viral juga menjadi faktor yang penting.
“Karena memang bisa dibilang faktornya juga karena sering dikomentari netizen. Bilang muka tua, terus percuma buat berkarya, percuma buat lagu kalau nggak viral karena muka biasa aja. Jadi memang faktor utamanya adalah insecurity,” ujar Rani Zamala.
Operasi plastik bukanlah pilihan yang mudah, dan Rani Zamala harus menghadapi konsekuensi sosial dan profesional. Namun, dia tetap berani mengambil langkah tersebut untuk mengatasi insecuritiesnya.
Respon masyarakat terhadap tindakan Rani Zamala juga bervariasi. Beberapa orang menganggapnya sebagai tindakan yang membutuhkan perhatian dan dukungan, sementara beberapa lainnya mengkritiknya. Namun, Rani Zamala tetap berpegang teguh pada keputusannya.
Dari sudut pandang Rani Zamala, operasi plastik adalah langkah yang penting bagi dirinya untuk meningkatkan keyakinan diri. Namun, dia juga mengakui bahwa hal ini bukanlah solusi bagi semua masalah.
“Operasi plastik bukanlah panacea. Saya tahu bahwa ada banyak faktor lain yang penting dalam hidup, seperti keberanian dan keterampilan. Tetapi untuk saya saat ini, ini adalah langkah yang perlu saya ambil,” katanya.
Tindakan Rani Zamala dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi kariernya. Bagi beberapa orang, operasi plastik dapat menjadi tantangan untuk mengembangkan karier mereka, sedangkan bagi beberapa orang lainnya, hal itu mungkin menjadi hambatan.
“Saya tahu bahwa tindakan ini akan mempengaruhi karier saya, tapi saya yakin bahwa saya harus berjuang untuk membuktikan diri saya. Saya tidak akan mengabaikan perhatian netizen, tetapi saya juga tidak akan menyerah pada insecurities saya,” ujar Rani Zamala.