Gaya Hidup
Simak 5 Saran Pakar Etika tentang Mengeluarkan Uang Tip
2024-12-11
Di Jakarta, CNBC Indonesia, kita melihat fenomena baru yaitu semakin banyak lini usaha yang menagihkan tip kepada pelanggannya. Fenomena ini disebut tipflasi. Thomas Farley, seorang pakar etika yang dikenal sebagai Mr. Manners, mengulas fenomena ini. Saat inflasi tinggi, semua barang menjadi mahal dan banyak sektor usaha seperti restoran dan taksi memaksa pelanggan membayar tip. Namun, ada pengetahuan baru yang dapat kita pelajari untuk menentukan pekerjaan yang perlu diberikan tip atau tidak.
Saran dari Pakar Etika
Kalangan Professional
Masyarakat tidak perlu memberikan tip kepada pekerja yang memperoleh gaji dari tempat kerja, seperti dokter, pengacara, guru, tukang ledeng, atau teknisi kabel. Ini dianggap tidak ortodoks dan canggung. Jika diberikan tip pada orang-orang ini, dapat terlihat seperti mencoba menjilat atau suap.Counter Service
Pekerja di gerai atau konter seperti barista atau kasir sudah memperoleh gaji dari jasa mereka. Maka, masyarakat tidak perlu memberikan tip kepada mereka meski ada perangkat untuk menerima tip. Namun, jika pelayan memberikan layanan lebih baik, tip mungkin dapat diberikan. Misalnya, jika sering mengunjungi tempat dan pelayan mengingat pesanan, tip bisa diberikan.Acara Terbuka yang Menaruh Stoples Tip
Di acara terbuka seperti kafe atau bar, staf mungkin mengeluarkan stoples tip. Tetapi perlu diingat bahwa pemilik acara sudah menangani tipnya. Namun, tip bisa diberikan agar mendapatkan layanan yang lebih baik. Jika bar sibuk dan banyak orang menerima pesanan, mengaku tip mungkin membuat pelayan lebih semangat.Tip Ganda
Masyarakat tidak perlu memberi tip dua kali untuk layanan yang sama. Sebagai contoh, jika sudah memberi tip kepada pelayan di salon, tidak perlu memberi lagi saat membayar di konter. Itu hanya perlakuan perusahaan yang ingin mendapatkan lebih banyak uang.Layanan yang Buruk
Masyarakat tidak perlu memberikan tip kepada usaha yang memberikan layanan buruk seperti di tempat cukur rambut atau restoran. Namun, untuk restoran, jika kepuasan terhadap layanan tidak terganggu oleh hal-hal teknis seperti makanan yang lama keluar atau tempat yang berisik, tip bisa diberikan dengan mengurangi besaran tipnya. Misalnya, dari 20% menjadi 10%.(miq/miq)Saksikan video di bawah ini:Video:Resmi Dibuka, Jakarta X Beauty 2024 Hidupkan Industri Kecantikan