Aghniny mengaku ketika pertama kali dia ditawarkan untuk menjadi Sujatin Kartowijono, dia merasa bingung dan terkejut. Karena dirinya tidak memiliki pengalaman sama sekali di dunia teater. Namun, melalui tawaran ini, Aghniny merasa terilhami oleh sejarah perempuan Indonesia yang tidak pernah diajarkan di sekolah. "Jujur pertama waktu ditawarin, aku tuh, apa ya, deg-degan dan enggak nyangka kalau ini akan jadi pemain tasan teater pertama aku," ungkapnya. Dan kemudian dia menjelaskan lebih lanjut, "Dan apa ya, aku sedikit terkena, mungkin karena aku enggak banyak baca gitu ya, tapi aku baru tahu bahwa ternyata ada kongres pertama perempuan di Indonesia yang enggak diajarin di SD, SMP, SMA dan bahkan di kuliah juga enggak diajarin." Kisah Aghniny: Dari Raguan ke Ilham dalam Dunia Teater
Kesulitan Awal
Aghniny awalnya merasa sangat ragu dan tak yakin ketika dia pertama kali menerima tawaran untuk menjadi pemain teater. Karena dia tidak memiliki latar belakang atau pengalaman sebelumnya di dunia ini. Dia merasa seperti terpojok dan tidak yakin apakah dia mampu memenuhi tanggung jawab tersebut. Namun, melalui proses ini, dia mulai belajar dan mengembangkan diri.
Hal ini menunjukkan betapa sulitnya bagi seseorang untuk beralih ke dunia baru yang tidak diketahui sebelumnya. Aghniny harus menghadapi tantangan dan risiko, tetapi dia tetap berusaha untuk melakukannya.
Ilham dari Sejarah
Melalui tawaran tersebut, Aghniny menemukan keilhaman dalam sejarah perempuan Indonesia. Dia tidak pernah menyadari bahwa ada kongres pertama perempuan di Indonesia yang tidak diajarkan di sekolah. Hal ini membuatnya merasa bangga dan terinspirasi.
Dia mulai belajar lebih banyak tentang sejarah perempuan Indonesia dan mengerti betapa pentingnya peran perempuan dalam sejarah ini. Hal ini juga membuatnya lebih yakin dengan dirinya dan tujuan dalam dunia teater.
Pengalaman dan Pembelajaran
Setelah menerima tawaran, Aghniny mulai memiliki pengalaman baru di dunia teater. Dia belajar berbagai hal, seperti cara berperan, cara berinteraksi dengan rekan-rekan, dan cara menghadapi tantangan di depan pintu舞台.
Dia juga belajar tentang sejarah dan budaya teater, yang membuatnya lebih luas pemikiran dan menghargai seni ini lebih banyak. Pengalaman ini tidak hanya mengubah kehidupannya, tetapi juga memberikan nilai-nilai yang sangat penting bagi dirinya.