Pasar
Tindakan Rupiah terhadap Dolar AS: Tantangan dan Perspektif
2024-11-26
Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan rupiah dalam menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan tanda-tanda kekuatan, namun masih menghadapi tantangan dari beberapa data AS yang keluar bersamaan dengan gerakan Pilkada di RI. Data Refinitiv menunjukkan bahwa rupiah mengalami kenaikan terhadap dolar AS pada akhir Minggu (25/11/2024) sebesar 0,03% dengan nilai Rp15.865/US$. Sentimen eksternal yang semakin stabil membuat rupiah sedikit bergerak ke arah kekuatan. Maybank Indonesia's Global Markets Economist, Myrdal Gunarto, menyatakan bahwa pengaruh Pilkada terhadap rupiah dan IHSG cenderung minim. Ia menganggap bahwa kondisi sosial politik di negeri relatif stabil, sehingga perubahan pada rupiah lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. "Tetap terkait dengan perkembangan global, meskipun kondisi geopolitik saat ini mulai mereda terutama di Timur Tengah, meskipun ada tekanan yang meningkat di Ukraina, ketakutan dari sisi pemerintahan Trump juga mulai mereda dampaknya," ujar Myrdal. Namun, investor harus berhati-hati jika akan ada banyak data ekonomi AS yang keluar pada Rabu atau ketika pasar di RI libur, seperti inflasi pengeluaran pribadi AS, laporan pertemuan The Fed, dan pertumbuhan ekonomi AS. Rilis data AS akan bersamaan dengan gerakan Pilkada besok Rabu (27/11/2024), dan pasar keuangan RI akan libur. Oleh karena itu, para pelaku pasar tetap perlu memantau data-data tersebut dan dampaknya pada pasar ketika kembali beroperasi pada Kamis. Pada Rabu pekan ini, salah satu data yang perlu diperhatikan adalah angka inflasi pengeluaran pribadi masyarakat AS atau PCE yang diperkirakan lebih tinggi daripada periode sebelumnya. Konsensus menilai PCE periode Oktober 2024 akan naik menjadi 2,3% (tahun terhadap tahun/yoy). Angka ini lebih tinggi daripada periode September 2024 yang mencapai 2,1% yoy. Jika hal ini benar terjadi, maka kenaikan ini dapat membuat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) lebih ragu untuk mengurangi suku bunga pada pertemuan bulan depan. Lebih lanjut, hal ini dapat berdampak negatif terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berpotensi tertekan. Pada hari yang sama, AS juga akan merilis data 2nd estimation Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2024. Sebelumnya, pertumbuhan PDB riil AS tetap sehat pada kuartal III-2024 dengan tumbuh sebesar 2,8%, di bawah estimasi konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan sekitar 3%. Teknikal Rupiah Meskipun kemarin rupiah mengalami kenaikan, tetapi tren pergeraknya masih dalam posisi lemah mengikuti garis rata-rata selama 100 jam atau MA100. Jika pola ini terus berlanjut, potensi pergerakan lemah rupiah terdekat berada di resistance di Rp15.940 yang merupakan tinggi candle intraday pada 21 November 2024. Sementara jika MA100 bisa ditembus ke bawah, maka akan ada kesempatan untuk pergerakan kekuatan ke posisi Rp15.820/US$ yang diperoleh dari garis rata-rata selama 200 jam atau MA200.
More Stories
see more