Bantuan yang terus-menerus tanpa usaha dapat merusak mentalitas seseorang untuk bekerja dan berusaha. Menurut Ustaz Felix Siauw, setiap bantuan-bantuan, termasuk BLT atau bantuan lainnya, ketika datang dengan mudah, itu akan merenggut orang untuk berusaha. Seperti yang dikatakan olehnya, "Tidak bagus ketika orang dapat bantuan terus-menerus, karena setiap bantuan itu merusak keinginan untuk berusaha."
Hal ini menunjukkan pentingnya selektifitas dalam memberi bantuan. Bantuan harus diberikan dengan bijaksana agar tidak melemahkan orang. Jika orang terus menerima bantuan tanpa usaha, mereka mungkin akan kurang berani untuk berusaha sendiri dan tergantung pada bantuan orang lain.
Ustaz Felix Siauw juga mengutip sebuah pepatah yang menggambarkan pola respons seseorang yang terus menerima bantuan dengan mudah. "Kalau engkau kasih orang sekali, dia akan berterima kasih. Kalau engkau kasih orang dua kali, dia akan merasa biasa saja. Kalau ngasih tiga kali, dia akan expecting. Kalau ngasih empat kali, dia mulai merasa itu sesuatu yang seharusnya, dan kalau ngasih lima kali, dia mulai marah kalau kamu nggak ngasih."
Pepatah ini menunjukkan bahwa jika seseorang terus menerima bantuan tanpa usaha, mereka akan mulai membenci bantuan dan merasa bahwa itu adalah sesuatu yang seharusnya diberikan. Ini dapat mengakibatkan masalah dalam hubungan sosial dan mentalitas seseorang.