Film merupakan karya seni yang membutuhkan perhatian penuh dalam setiap tahap pembuatannya. Dalam kasus film Ratu Sihir, perubahan judul menjadi Perempuan Pembawa Sial menjadi topik menarik. Proses pembuatan film terdiri dari product making dan film marketing yang saling terkait.

Perubahan Judul Film: Dari Ratu Sihir ke Perempuan Pembawa Sial

Bagian 1: Inisialisasi Proyek Film

Saat menginisiasi proyek film baru, selalu ada working title (judul sementara) yang bisa jadi dipertahankan hingga hari perilisan tiba. Dalam beberapa Forum Group Discussion dan riset yang dilakukan, ditemukan data bahwa kata sihir dalam perspektif marketing agak berjarak. Kata sihir tidak terlalu familier saat ini. Orang lebih terkait dengan santet dan guna-guna mungkin. Ini menunjukkan pentingnya perhatian dalam memilih judul awal.Dalam proses kreatif, banyak hal bisa terjadi. Hal ini juga berlaku selama penggarapan film Perempuan Pembawa Sial. Perubahan judul bukan hanya masalah semantik, tetapi juga pengaruh terhadap pemahaman dan respon orang-orang terhadap film.

Bagian 2: Syuting dan Evaluasi

Saat syuting berlangsung, tim film, termasuk Susanti Dewi, menilai Ratu Sihir kurang pas dengan cerita yang digulirkan. Faktor konten menjadi kunci dalam pengambilan keputusan. Mereka ingin judul akhir merefleksikan konten film secara keseluruhan.“Kami ingin judul itu berhubungan dengan konten. Utamanya, riset marketing kami menemukan kata sihir tak terlalu dekat dengan penonton film yang kami target. Oleh karena itu, kami sepakat mengganti judul menjadi Perempuan Pembawa Sial,” kata Susanti Dewi. Perubahan judul ini merupakan upaya untuk lebih dekat dengan target audiens dan memberikan pengalaman yang lebih baik.

Bagian 3: Dampak pada Marketing

Perubahan judul tidak hanya mengarah pada perubahan dalam konten, tetapi juga memiliki dampak pada marketing film. Kata sihir yang kurang familiernya mungkin membuat orang kurang tertarik. Dengan mengganti judul menjadi Perempuan Pembawa Sial, film dapat lebih mudah dihubungkan dengan target audiens.Marketing film perlu memahami perilaku dan preferensi orang-orang. Dengan judul yang lebih relevan, film dapat lebih mudah di宣传 (dipromosikan) dan mendapatkan respon yang lebih baik dari audiens.