Gaya Hidup
Segini Bonus Atlet Pemenang Medali Emas di Paralimpiade Paris 2024
2024-08-31
Kompetisi yang Mendorong Kebangkitan Para Atlet dengan Kebutuhan Khusus
Setelah gelaran Olimpiade Paris 2024, berbagai negara di dunia kini menyiapkan diri untuk menyambut Paralimpiade. Meskipun Komite Paralimpiade Internasional tidak memberikan hadiah uang kepada atlet peraih medali, beberapa negara tetap memberikan bonus finansial yang menggembirakan bagi para atlet penyandang disabilitas yang berprestasi.Bonus Memotivasi Atlet Paralimpiade untuk Terus Berprestasi
Menyamakan Bonus untuk Atlet Olimpiade dan Paralimpiade
Beberapa negara seperti Kanada, Prancis, dan Spanyol telah memberikan bonus uang tunai yang setara bagi atlet Paralimpiade dan Olimpiade. Komite Paralimpiade Kanada misalnya, memberikan bonus senilai 20.000 dolar Kanada (sekitar Rp227 juta) untuk peraih medali emas, 15.000 dolar Kanada untuk perak, dan 10.000 dolar Kanada untuk perunggu. Kebijakan serupa juga diterapkan di Prancis dan Spanyol, dengan bonus yang diberikan hampir setara untuk kedua event olahraga bergengsi tersebut.Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk menghargai dan mendukung penuh prestasi atlet dengan kebutuhan khusus, tidak hanya secara simbolik, namun juga secara finansial. Bonus yang setara diharapkan dapat memotivasi para atlet Paralimpiade untuk terus berusaha keras dan berprestasi.Negara dengan Bonus yang Berbeda untuk Olimpiade dan Paralimpiade
Di sisi lain, beberapa negara masih membedakan bonus yang diberikan untuk atlet Olimpiade dan Paralimpiade. Misalnya di Jepang, atlet Paralimpiade peraih medali emas hanya akan menerima 3 juta yen (sekitar Rp428 juta), lebih rendah dibandingkan 5 juta yen yang diberikan kepada atlet Olimpiade peraih medali emas.Perbedaan bonus yang signifikan juga terjadi di Hong Kong dan Singapura. Meskipun Jockey Club Hong Kong mengumumkan peningkatan bonus untuk peraih medali emas Paralimpiade hingga hampir dua kali lipat dibandingkan Tokyo 2020, namun nilai bonus tersebut masih jauh lebih rendah daripada yang diterima atlet Olimpiade. Begitu pula di Singapura, bonus untuk peraih medali emas Paralimpiade hanya setengah dari yang diterima atlet Olimpiade.Kesenjangan ini menjadi sorotan publik dan pernah dibahas di parlemen Singapura pada tahun 2016. Namun, penjelasan yang diberikan adalah bahwa bonus untuk Olimpiade dan Paralimpiade ditentukan oleh entitas non-pemerintah yang sebagian besar didanai oleh sponsor berbeda.Bonus Tambahan dari Sponsor Swasta
Selain bonus resmi dari pemerintah, beberapa negara juga mendapatkan dukungan sponsor swasta untuk memberikan insentif tambahan bagi atlet Paralimpiade. Di Malaysia, misalnya, tiga perusahaan eksternal menyediakan bonus tambahan hingga 60.000 ringgit untuk medali emas, 30.000 ringgit untuk perak, dan 15.000 ringgit untuk perunggu.Tambahan bonus dari sponsor ini diharapkan dapat memberi motivasi lebih bagi atlet Paralimpiade untuk terus meraih prestasi. Dukungan finansial yang memadai dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan pelatihan, perlengkapan, dan fasilitas yang diperlukan untuk mencapai level terbaik.Atlet Paralimpiade Inggris Tidak Mendapatkan Bonus Uang Tunai
Satu-satunya pengecualian adalah atlet Paralimpiade Inggris, yang tidak menerima bonus uang tunai atas prestasi mereka. Namun, mereka tetap mendapatkan tunjangan pelatihan tahunan untuk mendukung persiapan dan pengembangan karier olahraga mereka.Perbedaan kebijakan bonus di berbagai negara ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam penghargaan dan dukungan finansial bagi atlet Paralimpiade. Meskipun begitu, berbagai upaya untuk menyamakan perlakuan antara atlet Olimpiade dan Paralimpiade terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun sponsor swasta.