Gaya Hidup
Video: Bahan Baku Kosmetik Masih Impor, Founder CORE Ungkap Solusi Ini
2024-08-27

Industri Kosmetik Indonesia di Tengah Tantangan Kemandirian Bahan Baku

Industri kosmetik Indonesia menghadapi tantangan menarik dalam mewujudkan kemandirian bahan baku. Di satu sisi, sebagian besar bahan baku kosmetik masih dimpor. Di sisi lain, ketika bahan baku tersedia lokal, kapasitas industri pengolahan dalam negeri belum memadai. Bagaimana para pelaku industri kosmetik menyikapi situasi ini?

Menjawab Kebutuhan Konsumen Tanpa Bergantung Impor

Kendala Pasokan Bahan Baku Lokal

Salah satu tantangan utama industri kosmetik dalam negeri adalah ketersediaan bahan baku. Data menunjukkan, sekitar 85% bahan baku kosmetik masih harus diimpor. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terbatasnya kapasitas produksi bahan baku dalam negeri, kualitas yang belum memenuhi standar, serta belum adanya integrasi antara sektor hulu dan hilir.Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (Persagi), Solihin Sofian, menjelaskan bahwa industri kosmetik nasional masih sangat bergantung pada impor bahan baku. "Sekitar 85% bahan baku kosmetik kita masih impor. Ini karena kapasitas produksi dalam negeri belum memadai," ujarnya.Tantangan lain adalah standar kualitas bahan baku lokal yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan industri. Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Perdagangan, Bara K. Hasibuan. "Kualitas bahan baku lokal kadang belum memenuhi standar industri, sehingga produsen masih harus mencari pasokan dari luar negeri," jelasnya.

Peningkatan Kapasitas Industri Pengolahan

Di sisi lain, ketika bahan baku lokal tersedia, masalah lain muncul, yaitu kapasitas industri pengolahan dalam negeri yang belum siap. Founder & CEO Avo Innovation Technology, Anugerah Pakerti, menjelaskan bahwa meskipun beberapa bahan baku kosmetik sudah bisa diproduksi di dalam negeri, namun industri pengolahan belum mampu menyerap keseluruhan pasokan tersebut."Misalnya, ada bahan baku kelapa sawit yang bisa diolah menjadi bahan kosmetik, tapi industri pengolahannya belum siap menyerap semua pasokan yang ada," ujar Anugerah.Hal senada disampaikan oleh Founder Core Indonesia, Hendri Saparini. Menurutnya, investasi di sektor industri pengolahan bahan baku kosmetik dalam negeri masih terbatas. "Masih butuh investasi lebih besar untuk mengembangkan industri pengolahan dalam negeri agar bisa menyerap pasokan bahan baku lokal secara optimal," jelasnya.

Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Bahan Baku Lokal

Untuk mengatasi tantangan ini, para pelaku industri kosmetik menyoroti perlunya upaya peningkatan kualitas dan kapasitas produksi bahan baku lokal. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan industri untuk mengembangkan ekosistem bahan baku dalam negeri."Kami dari BPOM terus berupaya untuk membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi bahan baku lokal, melalui sinergi dengan Kementerian terkait dan asosiasi industri," ujar Taruna.Upaya lain yang dijalankan adalah mendorong integrasi antara sektor hulu dan hilir industri kosmetik. Founder & CEO Avo Innovation Technology, Anugerah Pakerti, menjelaskan bahwa integrasi ini penting untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan terjangkau bagi pelaku industri."Kami mendorong integrasi antara sektor hulu dan hilir industri kosmetik, agar ada kepastian pasokan bahan baku berkualitas dan harga yang kompetitif bagi produsen," papar Anugerah.

Inovasi untuk Kemandirian Bahan Baku

Selain upaya peningkatan kualitas dan kapasitas, para pelaku industri juga menekankan perlunya inovasi untuk mendukung kemandirian bahan baku kosmetik. Founder Core Indonesia, Hendri Saparini, menyoroti pentingnya memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah sebagai bahan baku alternatif."Indonesia memiliki kekayaan alam yang bisa dijadikan bahan baku kosmetik, seperti rempah-rempah, buah-buahan, dan lainnya. Kami perlu terus berinovasi untuk memanfaatkan potensi lokal ini," ujar Hendri.Inovasi juga diperlukan dalam proses pengolahan bahan baku lokal agar memenuhi standar kualitas industri. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengatakan bahwa BPOM akan terus mendukung pengembangan teknologi dan inovasi di sektor ini."Kami akan terus mendorong inovasi pengolahan bahan baku lokal agar bisa memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan industri kosmetik," pungkas Taruna.Dengan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas bahan baku lokal, integrasi sektor hulu-hilir, serta inovasi pengolahan, industri kosmetik Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan mewujudkan kemandirian bahan baku di masa mendatang.
More Stories
see more