Gaya Hidup
Ternyata Tahu Sumedang Ditemukan Orang China, Ini Kisahnya
2024-08-18
Tahu Sumedang: Kisah Perjuangan Etnis Tionghoa yang Mewariskan Kuliner Legendaris
Tahu Sumedang adalah salah satu kuliner legendaris yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Dengan cita rasa yang khas, tahu ini telah menjadi ikon budaya dan kuliner Indonesia. Namun, di balik kesuksesannya, terdapat sejarah yang menarik tentang bagaimana tahu Sumedang pertama kali diciptakan oleh pasangan imigran Tionghoa. Melalui perjuangan dan inovasi, mereka berhasil membawa tahu Sumedang ke dalam hati masyarakat Sumedang dan menjadikannya warisan budaya yang diteruskan hingga hari ini.Kuliner Legendaris yang Memukau Lidah Penikmat
Awal Mula Tahu Sumedang
Tahu Sumedang diciptakan oleh pasangan imigran Tionghoa yang datang ke Sumedang pada awal abad ke-20. Mereka adalah Ong Ki No dan istrinya, yang merantau dari China untuk berdagang. Meskipun tidak diketahui secara pasti apa yang mereka jual, istri Ong Ki No merindukan makanan khas China, terutama tahu atau "tao-fu" dalam bahasa Tionghoa.Karena tidak ada kedelai di Sumedang, Ong Ki No rela berkeliling untuk mencari bahan baku pembuatan tahu. Beruntung, dia menemukan kebun kedelai di wilayah Conggeang, Sumedang. Dengan ketekunannya, Ong Ki No berhasil mengolah kedelai tersebut menjadi tahu yang kemudian disajikan untuk istrinya.Inovasi Ong Bung Keng: Membawa Tahu Sumedang ke Masa Kejayaan
Meskipun tahu buatan Ong Ki No sangat disukai oleh istrinya, namun ternyata kurang diminati oleh masyarakat Sumedang pada saat itu. Hal ini membuat Ong Ki No dan istrinya memutuskan untuk kembali ke China pada tahun 1917.Pada tahun yang sama, anak Ong Ki No, Ong Bung Keng, datang ke Sumedang untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Melihat kegagalan orang tuanya dalam menjual tahu, Ong Bung Keng berpikir untuk melakukan inovasi agar tahu tersebut dapat menarik minat masyarakat.Ong Bung Keng pun memiliki ide untuk menggoreng tahu putih buatan ayahnya. Hasilnya, tahu menjadi bertekstur garing, ada rongga, dan lebih gurih dibandingkan tahu rebus biasa. Selain itu, aroma tahu yang wangi saat digoreng berhasil menarik perhatian banyak orang.Tahu Sumedang Menjadi Kuliner Legendaris
Setelah Ong Bung Keng mulai menjual tahu goreng buatannya, popularitas tahu Sumedang pun semakin meningkat. Pada tahun 1928, Bupati Sumedang saat itu, Pangeran Soeriaatmadja, tak sengaja berjumpa dengan Ong Bung Keng dan mencicipi tahu goreng buatannya. Sang Bupati langsung meminta Ong Bung Keng untuk menjual tahu tersebut karena diyakini akan laris.Sejak saat itu, tahu Sumedang mulai dijual secara komersial dan semakin dikenal luas. Bisnis tahu Sumedang pun berlanjut hingga empat generasi, dimulai dari Ong Kino, Ong Bungkeng, Ong Yukim, dan hingga saat ini diteruskan oleh Suryadi Ukim bersama anaknya, Edric Wang.Tahu Sumedang kini telah menjadi salah satu kuliner legendaris yang tidak hanya dikenal di Sumedang, namun juga di seluruh Indonesia. Dengan cita rasa yang khas, tekstur yang renyah, serta aroma yang menggugah selera, tahu Sumedang telah menjadi ikon budaya dan kuliner yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumedang.