Tidur di dekat gadget, seperti ponsel, menjadi kebiasaan banyak orang. Namun, hal ini dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan. Radiasi elektromagnetik dari ponsel berpotensi meningkatkan risiko kanker dan gangguan tidur. Meski belum ada bukti pasti, penelitian menunjukkan bahwa paparan radiasi ponsel dapat mengganggu produksi hormon melatonin dan ritme sirkadian, menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental.
Potensi bahaya ponsel terhadap kesehatan telah lama menjadi perhatian para ahli. Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh perangkat elektronik dapat memiliki efek karsinogenik, meskipun belum ada studi yang menjamin hubungan langsung antara radiasi dengan penyakit kanker. Namun, beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara pemakaian ponsel dan risiko kanker glioma serta tumor otak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan radiasi ponsel sebagai zat yang mungkin berbahaya bagi manusia.
Menurut beberapa penelitian, paparan jangka panjang terhadap radiasi ponsel dapat meningkatkan risiko berkembangnya sel-sel abnormal dalam tubuh. Meski demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan hubungan sebab-akibat antara penggunaan ponsel dan kanker. Sampai saat ini, masih belum ada bukti yang cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa radiasi ponsel secara langsung menyebabkan kanker. Namun, tetap penting untuk mengurangi paparan radiasi sebagai langkah pencegahan.
Selain potensi risiko kanker, tidur di dekat gadget juga dapat mengganggu kualitas tidur. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel dapat menghambat produksi hormon melatonin, yang bertanggung jawab atas siklus tidur. Akibatnya, individu yang sering tidur dengan ponsel di dekatnya cenderung mengalami kesulitan memasuki fase tidur yang lebih dalam dan mendapatkan istirahat yang cukup.
Berdasarkan penelitian di Arab Saudi pada tahun 2020, orang yang menghabiskan lebih dari delapan jam sehari dengan gadget dan tidur di dekatnya cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih buruk. Penelitian lain dari Journal of Psychiatric Research juga menunjukkan bahwa cahaya biru dapat mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan fokus, mood yang tidak stabil, hingga masalah kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari penggunaan gadget sebelum tidur dan menjaga jarak yang aman dari perangkat elektronik saat tidur.