Gaya Hidup
Cara Mencegah Microsleep dan Risiko Kecelakaan
2024-12-16
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa orang mungkin sudah mengalami fase tidur singkat yang disebut microsleep. Fase ini biasanya berlangsung kurang dari 30 detik dan jarang disadari. Saat mengalami microsleep, seseorang kehilangan kesadaran terhadap aktivitas yang sedang dilakukan. Microsleep ditandai dengan perubahan perilaku seperti menutup mata sebentar atau kehilangan fokus.

Kenali Microsleep: Risiko dan Cara Menghindarkannya

Penyebab Microsleep

Kurang tidur menjadi penyebab utama microsleep. Sebuah penelitian menemukan bahwa 20% responden membutuhkan 90 menit lebih banyak tidur setiap malam daripada yang mereka dapatkan. Kerja shift dan jam kerja yang panjang juga merupakan masalah. Selain itu, akses digital terus-menerus juga dapat menyebabkan microsleep. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari 4 jam, bahkan hanya satu malam, dapat menyebabkan peningkatan microsleep.

Orang-orang yang mengalami microsleep biasanya ditandai dengan beberapa hal, seperti terbangun karena tubuh tersentak atau kepala terasa jatuh ke depan, menguap atau berkedip berlebihan, tidak menyadari sesuatu yang baru saja terjadi, dan kesulitan memproses informasi.

Penyebab Lain Microsleep

Kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan microsleep. Kurang tidur dapat disebabkan oleh kondisi fisik dan mental, seperti sleep apnea, narkolepsi, dan gangguan tidur lainnya. Obesitas, depresi, kecemasan, dan bipolar juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan microsleep.

Untuk mencegah microsleep, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, ubah aktivitas yang sedang dilakukan. Jika sedang duduk, bangun dan gerakkan tubuh. Kedua, tidur siang sebentar. Jika Anda kesulitan mengatasi rasa kantuk, tidur selama 20 menit atau lebih dapat membantu. Tetapkan alarm jika Anda kesulitan bangun. Ketiga, bicaralah dengan seseorang. Percakapan dapat membangunkan sel-sel otak dan mempercepat pernapasan. Keempat, konsumsi kafein. Tetapkan waktu sekitar 30 menit setelah mengonsumsi kafein agar bekerja. Dan jangan mengonsumsikannya terlalu dekat dengan waktu tidur. Untuk perbaikan jangka panjang, perbaiki kebiasaan tidur Anda.

More Stories
see more