Gaya Hidup
1,7 Juta Perempuan RI Diprediksi Meninggal karena Kanker Serviks
2024-08-13

Menghadapi Ancaman Kanker Serviks: Strategi Komprehensif untuk Eliminasi

Kanker serviks telah lama menjadi momok menakutkan bagi kaum wanita di Indonesia. Penyakit ini tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga menjadi beban pembiayaan kesehatan yang besar bagi negara. Namun, dengan adanya Rencana Aksi Nasional (RAN) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, harapan untuk menghadapi dan mengeliminasi kanker serviks semakin terbuka lebar.

Memerangi Kanker Serviks: Sebuah Tantangan Besar, Namun Bukan Mustahil

Mengungkap Ancaman Kanker Serviks di Indonesia

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker dengan kasus tertinggi yang dialami oleh wanita di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk angka kasus baru (incidence rate) dan peringkat keempat untuk angka kematian (mortality rate) akibat kanker serviks. Hal ini menunjukkan betapa besarnya ancaman yang dihadapi oleh kaum wanita di negeri ini.Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa banyak wanita yang datang untuk mendapatkan penanganan kanker serviks dalam kondisi yang sudah terlambat, yakni pada stadium lanjut 3 dan 4. Kondisi ini tentu saja menyulitkan upaya pengobatan dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan yang harus ditanggung oleh pemerintah.

Menyusun Strategi Komprehensif: Rencana Aksi Nasional (RAN)

Melihat besarnya ancaman kanker serviks di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI telah mendukung akselerasi eliminasi kanker serviks melalui Rencana Aksi Nasional (RAN). Rencana ini mencakup empat pilar utama, yaitu:1. Pilar Layanan: Mencakup skrining, imunisasi vaksin Human Papillomavirus (HPV), dan tata laksana bagi pasien pra-kanker.2. Pilar Advokasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong komitmen pemangku kepentingan.3. Pilar Pembiayaan: Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program eliminasi kanker serviks.4. Pilar Penelitian dan Pengembangan: Mendorong inovasi dan pengembangan teknologi terkait pencegahan dan penanganan kanker serviks.Melalui RAN ini, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan target-target yang ambisius, namun realistis, dalam upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia.

Akselerasi Vaksinasi HPV: Kunci Pencegahan Kanker Serviks

Salah satu komponen penting dalam RAN adalah akselerasi vaksinasi HPV. Pada fase pertama, Kementerian Kesehatan menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun, baik yang bersekolah maupun tidak, untuk menerima vaksin HPV secara lengkap. Selain itu, anak perempuan usia 15 tahun yang belum menerima vaksinasi juga akan mendapatkan vaksinasi lanjutan.Pada fase kedua, target vaksinasi HPV diperluas, mencakup 90% anak perempuan dan laki-laki usia 11 dan 12 tahun. Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi lanjutan untuk usia 15 tahun dan semua perempuan dewasa yang berusia di atas 21-26 tahun sesuai permintaan dan kebutuhan.Dengan akselerasi vaksinasi HPV ini, diharapkan dapat memutus rantai penularan virus HPV yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Hal ini merupakan langkah strategis dalam upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia.

Skrining Berbasis DNA HPV: Deteksi Dini yang Efektif

Selain vaksinasi, RAN juga menekankan pentingnya skrining berbasis tes DNA HPV. Pada fase pertama, Kementerian Kesehatan telah menargetkan 70% perempuan berusia 30 hingga 69 tahun untuk diskrining menggunakan tes DNA HPV. Sedangkan pada fase kedua, target skrining ditingkatkan menjadi 75% perempuan berusia 30 hingga 69 tahun, dengan frekuensi skrining setiap 10 tahun sekali.Tes DNA HPV dinilai lebih efektif dalam mendeteksi infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks dibandingkan dengan metode skrining tradisional, seperti tes Pap smear. Dengan skrining yang lebih komprehensif, diharapkan dapat meningkatkan deteksi dini dan penanganan yang tepat bagi pasien pra-kanker, sehingga dapat menekan angka kematian akibat kanker serviks.

Kolaborasi Lintas Sektor: Kunci Keberhasilan Eliminasi Kanker Serviks

Upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan. Kementerian Kesehatan RI telah mengajak berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi profesi, akademisi, dan masyarakat, untuk bersama-sama mewujudkan target-target yang telah ditetapkan dalam RAN.Dengan dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan visi eliminasi kanker serviks dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi kaum wanita di negeri ini.
More Stories
see more