Setelah pemakzulan Presiden Korea Selatan, situasi politik di negeri Ginseng ini semakin memanas dan berdampak luas hingga ke dunia selebriti. Media sosial menjadi medan perang baru dengan kampanye dan boikot yang terus meningkat. Artis-artis Korsel tidak luput dari dampak ini, beberapa di antaranya bahkan masuk dalam daftar hitam karena dianggap mendukung atau menentang pemakzulan Yoon Suk Yeol. Situasi ini menciptakan kontroversi dan amarah publik yang semakin meluas.

Situasi Politik Korea Selatan Mengganggu Dunia Hiburan

Pada musim dingin tahun 2024, setelah pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, atmosfer politik di Korea Selatan menjadi sangat panas. Media sosial dipenuhi dengan kampanye dan boikot yang memicu reaksi keras dari masyarakat. Beberapa artis K-Pop dan film ikut terseret dalam situasi ini. IU, seorang penyanyi dan aktor populer, menjadi sasaran kritik karena aksinya membayar makanan dan penghangat tangan bagi peserta rapat yang mendukung pemakzulan Yoon. IU dan tokoh-tokoh lainnya akhirnya masuk dalam daftar hitam pendukung Yoon.

Girl group NewJeans, sutradara Bong Joon Ho, komedian Park Myung Soo, dan aktor Go Ah Sung juga termasuk dalam daftar tersebut. Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan IU diserukan untuk diboikot. Penyanyi Lee Chae Yeon mengalami serangan setelah menyuarakan dukungan terhadap protes pemakzulan Yoon di Instagram-nya. Daftar hitam ini terus bertambah, termasuk sutradara Park Chan Wook dan aktor Moon So Ri serta Ko Min Si.

Berbagai nama seperti Lee Byung Hun, Jung Hae In, Jung Woo Sung, Ha Jung Woo, Seohyun, Ko Min Si, Lee Dong Wook, Park Hyo Shin, P.O., Cha Eun Woo, dan Dowoon DAY6 turut masuk dalam daftar yang kontroversial ini.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini mengingatkan kita tentang pentingnya pemisahan antara politik dan seni. Meskipun demikian, realitas menunjukkan bahwa kedua bidang ini sulit dipisahkan, terutama dalam era media sosial yang membuat segala hal menjadi lebih transparan dan mudah tersebar. Harapannya, para artis dapat tetap fokus pada karyanya tanpa harus terjerumus dalam polemik politik yang tidak perlu.