Penelitian dari University of Western Australia mengungkapkan bahwa wanita lebih mudah mengenali pria yang berselingkuh hanya dengan melihat wajahnya. Namun, pria tidak memiliki kemampuan serupa untuk mendeteksi wanita yang berselingkuh. Hal ini menunjukkan perbedaan dalam kemampuan perhatian dan kecerdasan antara kedua gender.
Menurut Dr. Alverston Bailey, seorang dokter sekaligus penulis buku tentang seks, wanita lebih cerdik dalam menyembunyikan jejak perselingkuhan. Mereka lebih bijaksana dalam mengelola masalah perselingkuhan dan menghindari terdeteksi.
Dr. Karen Carpenter, seorang seksolog, menambahkan bahwa wanita berselingkuh dengan lebih hati-hati karena menyadari sanksi sosial yang lebih berat jika ketahuan. Hal ini membuat mereka lebih cenderung menghindari terdeteksi dan memilih cara-cara yang lebih bijaksana.
Wanita yang berselingkuh sering merasa terluka atau kecewa terhadap pasangan mereka. Perselingkuhan bisa terjadi dengan berbagai orang, seperti personal trainer di gym atau pria yang dikenal melalui media sosial. Mereka lebih memilih pria yang memahami mereka meski secara finansial lebih rendah.
Jubun, seorang detektif swasta berpengalaman, mengatakan bahwa meskipun wanita lebih mahir dalam menyembunyikan perselingkuhan, jumlah pria yang berselingkuh lebih banyak. Sebagian besar kliennya adalah wanita yang ingin mengungkap perselingkuhan suaminya.
Pria sering menganggap perselingkuhan sebagai kebutuhan sekunder atau hiburan. Namun, saat ketahuan, mereka cenderung memilih tetap bersama pasangan, terutama jika sudah memiliki anak. Berbeda dengan pria, wanita biasanya berselingkuh karena alasan emosional.
Stereotip sering menyebut pria lebih sering berselingkuh. Namun, penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki motivasi dan cara yang berbeda dalam perselingkuhan. Kedua gender terlibat secara setara, meskipun dalam bentuk yang berbeda.
Memahami faktor emosional dan sosial di balik tindakan perselingkuhan dapat membantu pasangan menghindari konflik serupa di masa depan. Dengan memahami dinamika ini, kita bisa lebih baik memahami perilaku kedua gender dalam hal perselingkuhan.