Showbiz
Devanka Ziya: Melodi Peka Menggugah Jiwa Generasi Muda
2025-01-05
Berkarir di industri musik sejak usia dini, Devanka Ziya kembali memukau dengan karya terbarunya yang mengeksplorasi fenomena sosial melalui nada dan lirik. Kali ini, ia membawa pesan mendalam tentang dinamika hubungan masa kini dalam proyek trilogi EP-nya.
Mengungkap Realitas Dibalik Istilah HTS Melalui Musik
Karakteristik Unik Devanka Ziya Sebagai Musisi Multitalenta
Sejak awal muncul di kancah musik Indonesia, Devanka Ziya telah menunjukkan dirinya sebagai sosok yang tak hanya berbakat, tetapi juga memiliki visi kuat dalam menciptakan musik. Di usianya yang masih belia, Devanka telah meraih berbagai prestasi gemilang, termasuk penghargaan Little Idol Artis pada tahun 2022. Bakatnya tidak terbatas pada kemampuan bernyanyi saja; Devanka juga piawai sebagai produser, gitaris, dan penulis lagu. Penghargaan tersebut menjadi bukti nyata bahwa ia adalah salah satu musisi muda paling berpotensi di Indonesia.Kiprah Devanka di dunia musik bukanlah kebetulan semata. Sejak usia dini, ia telah dididik oleh para profesional dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengasah bakatnya. Proses pembelajaran yang intensif ini telah membentuk karakter musikal Devanka menjadi lebih matang dan beragam. Ia dapat menggabungkan berbagai genre musik dengan lancar, menciptakan suara unik yang sulit dilupakan oleh pendengarnya. Keberanian Devanka dalam bereksperimen dengan musik membuatnya menjadi figur inspiratif bagi generasi muda yang ingin mengejar passion mereka.Penciptaan Lagu "Peka" Sebagai Manifestasi Kecerdasan Emosional
Lagu "Peka" merupakan hasil kolaborasi antara Devanka Ziya dengan dua penulis lagu berbakat lainnya, Jerricoev dan Rizal Caolo. Proses penciptaan lagu ini bukanlah hal yang mudah; setiap kata dan notasi dipilih dengan hati-hati untuk mencerminkan realitas hubungan masa kini. Lirik lagu "Peka" secara cerdas menggambarkan kompleksitas emosi yang dialami oleh anak-anak muda dalam hubungan tanpa status atau HTS. Melalui nadanya yang lembut namun kuat, lagu ini berhasil menyampaikan pesan penting tentang pentingnya empati dan pemahaman dalam setiap interaksi sosial.Pilihan kata-kata dalam lirik "Peka" bukan hanya sekadar ekspresi, tetapi juga refleksi dari pengalaman hidup banyak orang. Devanka dan tim penulisnya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meneliti dan memahami fenomena HTS, sehingga hasil akhirnya benar-benar relevan dan bisa dikenali oleh pendengar. Melalui lagu ini, Devanka berharap dapat memberikan pandangan baru kepada publik tentang bagaimana cara membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna. Ini adalah langkah awal dari trilogi EP yang akan lebih mendalam membahas isu-isu sosial lainnya.Dampak Sosial dari Fenomena HTS dalam Perspektif Anak Muda
Fenomena HTS atau Hubungan Tanpa Status telah menjadi topik hangat di kalangan remaja dan dewasa muda. Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sekitar 45% responden berusia 18-25 tahun pernah menjalin hubungan tanpa status. Angka ini cukup signifikan dan mencerminkan adanya tren baru dalam pola interaksi sosial. Melalui lagu "Peka", Devanka Ziya mencoba menggambarkan dampak psikologis dan emosional dari fenomena ini.Hubungan tanpa status sering kali membawa konsekuensi negatif seperti ketidakpastian, rasa cemas, dan bahkan depresi. Namun, lagu "Peka" tidak hanya fokus pada sisi gelapnya. Melalui melodinya yang apik dan lirik yang bijaksana, Devanka mengajak pendengarnya untuk introspeksi diri dan memahami bahwa setiap hubungan membutuhkan komunikasi yang jujur dan saling menghargai. Pesan positif ini menjadi nilai tambah bagi karya musik Devanka, yang tidak hanya hiburan tapi juga sarana edukasi bagi generasi muda.