Musisi pop ballad bernuansa mellow, Albert Tanabe, memiliki pengaruh musik yang mengejutkan. Meski berkarier di genre yang berbeda, grup rock asal Yogyakarta, Sheila On 7, menjadi inspirasi utamanya. Kini, Albert telah menjalin hubungan dekat dengan Eross Candra, gitaris Sheila On 7, dan sering mendapat masukan dari seniman tersebut. Dalam perjalanan awalnya, Albert bahkan sempat membawa demonya ke Eross untuk mendapatkan saran.

Inspirasi Unik dari Band Rock ke Pop Ballad

Berawal dari ketertarikan pada band rock, Albert Tanabe menggali inspirasi musiknya dari warna rock yang ditampilkan oleh Sheila On 7. Meski kini berkarya di jalur musik yang lebih lembut, jejak pengaruh band favoritnya tetap terasa. Interaksi intens antara Albert dan Eross Candra memberikan dimensi baru dalam penciptaan lagu-lagunya.

Seiring waktu, Albert semakin yakin bahwa unsur-unsur rock dari Sheila On 7 dapat diterjemahkan ke dalam karyanya sendiri. Dia mempelajari bagaimana melodi rock bisa dipadukan dengan lirik yang mendalam dan harmoni yang lembut. Proses ini tidak hanya memperkaya gaya musikalnya, tapi juga memperluas wawasan tentang pembuatan lagu secara keseluruhan. Albert menyadari bahwa setiap genre memiliki keunikannya sendiri, dan dia mencoba untuk menemukan titik temu antara energi rock dan kedalaman emosional pop ballad.

Kolaborasi Membentuk Karakter Musikal

Berkat pertemanan erat dengan Eross Candra, Albert mendapatkan akses langsung ke pengetahuan dan pengalaman seorang musisi rock senior. Diskusi-diskusi intensif mereka membuka mata Albert akan pentingnya struktur lagu dan teknik komposisi yang solid. Hubungan profesional ini menjadi fondasi bagi perkembangan karakter musik Albert.

Eross sering kali berbagi cerita tentang proses kreatif di balik album-album legendaris Sheila On 7, termasuk "Pejantan Tangguh" yang sangat mempengaruhi Albert. Melalui diskusi-diskusi tersebut, Albert belajar cara mengemas ide-ide musikalnya dengan lebih efektif. Dia mulai memahami bagaimana menyeimbangkan antara kompleksitas harmoni dan daya tarik melodis, serta mengintegrasikan elemen-elemen rock ke dalam lagu-lagu pop balladnya tanpa kehilangan esensi genre tersebut. Kolaborasi informal ini membantu Albert menemukan suara unik yang membedakannya dari musisi lain di industri musik Indonesia.