Gaya Hidup
Penyebab Utama Perceraian Menurut Studi, No.1 Bukan Selingkuh
2024-08-02

Empat Penyebab Utama Perceraian yang Harus Diwaspadai Pasangan

Pernikahan adalah komitmen yang suci dan mulia, namun sayangnya tidak semua pasangan dapat mempertahankannya. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab perceraian, dan mengetahuinya sejak dini dapat membantu pasangan untuk mencegah dan mengatasi masalah dalam rumah tangga. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi empat penyebab utama perceraian yang diungkapkan oleh seorang psikolog dan seksolog terkemuka.

Waspadai Empat Penyebab Perceraian Ini Agar Pernikahan Anda Langgeng

Penghinaan: Musuh Terbesar Dalam Pernikahan

Menurut John Gottman, psikolog dan seksolog yang telah melakukan penelitian selama lebih dari 50 tahun terhadap 40.000 pasangan, penghinaan adalah prediktor terbesar dari hubungan yang gagal. Penghinaan dapat terwujud dalam berbagai bentuk, seperti menyela pembicaraan pasangan dengan tidak sopan, menganggap pasangan tidak memiliki sesuatu yang menarik atau penting untuk dikatakan, atau menyatakan bahwa diri sendiri lebih pintar atau lebih baik dari pasangan.Ketika perilaku penghinaan semakin sering terjadi, hubungan, apalagi pernikahan, akan berada dalam masalah. Pasangan yang seharusnya menjadi mitra akan terasa seperti musuh, dan tidak ada lagi rasa saling support di antara keduanya. Untuk menghilangkan penghinaan dalam hubungan, Gottman menyarankan agar pasangan saling terbuka mengenai emosi yang dirasakan dan mengekspresikan penghargaan satu sama lain.

Kritik: Racun Bagi Hubungan

Selain penghinaan, kritik juga merupakan salah satu penyebab perceraian yang harus diwaspadai. Kritik yang terus-menerus dapat membuat pasangan merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. Kritik yang bersifat menyerang kepribadian atau karakter pasangan, bukannya perilaku spesifik, akan membuat pasangan merasa terancam dan defensif.Untuk menghindari kritik yang merusak hubungan, Gottman menyarankan agar pasangan belajar untuk menyampaikan ketidaksetujuan atau keinginan mereka dengan cara yang lebih konstruktif. Misalnya, alih-alih mengatakan "Kamu selalu terlambat," cobalah mengatakan "Saya merasa khawatir ketika kamu terlambat, karena itu membuat saya merasa diabaikan. Bisakah kita membicarakan cara agar kamu bisa tepat waktu?"

Sifat Defensif: Penghalang Komunikasi yang Sehat

Penyebab perceraian selanjutnya adalah sifat defensif. Ketika salah satu pasangan merasa diserang atau dikritik, mereka cenderung bereaksi dengan cara yang defensif, seperti menyalahkan pasangan, membela diri, atau bahkan mengelak. Hal ini dapat menghambat komunikasi yang sehat dan konstruktif dalam hubungan.Untuk mengatasi sifat defensif, Gottman menyarankan agar pasangan belajar untuk mendengarkan satu sama lain dengan empati dan terbuka. Cobalah untuk tidak langsung bereaksi secara defensif, tetapi alih-alih mencoba memahami sudut pandang pasangan dan mencari solusi bersama.

Stonewalling: Ketika Komunikasi Berhenti

Penyebab perceraian terakhir yang diungkapkan Gottman adalah stonewalling, yaitu ketika salah satu pasangan memutuskan untuk menarik diri dari komunikasi dan interaksi. Ini dapat terjadi ketika pasangan merasa terlalu tertekan atau tidak mampu mengatasi konflik yang terjadi.Stonewalling dapat membuat pasangan merasa diabaikan dan tidak dihargai. Untuk menghindari hal ini, Gottman menyarankan agar pasangan belajar untuk mengelola emosi mereka dengan baik, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan. Komunikasi yang terbuka dan saling memahami adalah kunci untuk mengatasi stonewalling dalam hubungan.Dengan memahami empat penyebab utama perceraian ini, pasangan dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Komunikasi yang sehat, saling menghargai, dan kemampuan mengelola emosi menjadi kunci untuk mempertahankan pernikahan yang langgeng dan bahagia.
more stories
See more