Pasar
Kejayaan Emas Masyarakat Jawa Kuno: Kisah Harta Karun Wonoboyo yang Menginspirasi
2024-11-03
Pada tahun 1990, seorang petani di Jawa Tengah secara tidak sengaja menemukan harta karun yang luar biasa - 16 kilogram emas yang berasal dari abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10. Penemuan ini kemudian dicatat sebagai salah satu temuan arkeologi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Kisah ini menyingkap betapa emas menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Jawa kuno, baik di kalangan elit maupun rakyat biasa.
Menyingkap Kejayaan Emas di Masa Lalu
Emas, Harta Berharga Masyarakat Jawa Kuno
Dahulu, emas dapat diperoleh dengan mudah dan murah di Jawa. Akibatnya, benda berharga ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa kuno. Berbagai catatan sejarah menunjukkan bahwa pada era Majapahit (1293-1527 M), para bangsawan kerap memiliki emas dalam jumlah besar. Mereka melapisi berbagai benda, mulai dari kereta hingga kipas, dengan emas. Kebiasaan serupa juga ditemukan di Kerajaan Daha, yang sezaman dengan Majapahit, di mana putri-putri raja dikenal sering menggunakan kereta berlapis emas.Emas tidak hanya digunakan untuk keperluan estetika, tetapi juga dalam transaksi perdagangan. Masyarakat Jawa kuno lazim menggunakan emas dalam skala besar, seperti jual-beli tanah, meskipun tidak untuk transaksi di pasar. Bahkan, para penjelajah asing yang mengunjungi Jawa pada masa itu terkagum-kagum melihat kemewahan hidup para raja, yang seolah-olah diselimuti oleh emas dari atas hingga bawah.Harta Karun Wonoboyo: Temuan Emas Terbesar Sepanjang Sejarah
Penemuan Harta Karun Wonoboyo pada tahun 1990 menjadi bukti nyata akan kegemaran masyarakat Jawa kuno terhadap emas. Saat itu, seorang petani bernama Cipto Suwarno tidak sengaja menemukan guci keramik yang dibalut emas saat menggali sawahnya di Desa Wanoboyo, Klaten, Jawa Tengah. Penggalian lebih lanjut mengungkap harta karun fantastis, berupa 16 kilogram emas dalam berbagai bentuk, mulai dari bokor, tutup bokor, gayung, baki, gelang, mangkuk, guci, cincin, piring, subang, hingga keris dan manik-manik.Para arkeolog menyimpulkan bahwa seluruh harta karun tersebut berasal dari akhir abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10. Temuan ini mencatat sejarah sebagai penemuan arkeologi berupa emas terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Harta Karun Wonoboyo menjadi bukti nyata betapa emas menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Jawa kuno, baik di kalangan elit maupun rakyat biasa.Emas, Dari Kejayaan Hingga Tertimbun di Bawah Tanah
Seiring dengan runtuhnya kerajaan-kerajaan kuno dan kemunculan kolonialisme, pola hidup masyarakat Jawa pun berubah. Emas, yang dulunya menjadi simbol kemewahan dan kekayaan, kini menjadi harta karun terpendam. Barang-barang berharga itu tertimbun di bawah tanah, menjadi objek buruan para pemburu harta karun.Hingga akhirnya, Harta Karun Wonoboyo ditemukan dalam skala besar pada tahun 1990. Penemuan ini tidak hanya menyingkap kejayaan emas di masa lalu, tetapi juga menginspirasi kita untuk melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Harta Karun Wonoboyo kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta, menjadi saksi bisu betapa emas menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa kuno.