Pasar
Pasar Asia-Pasifik Bergejolak: Investor Menanti Keputusan Suku Bunga BOJ dan Perkembangan Ekonomi China
2024-10-31
Pasar Asia-Pasifik mengalami gejolak pada hari Kamis, dengan investor menantikan keputusan suku bunga Bank of Japan (BOJ) dan data aktivitas bisnis utama dari China. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 0,37%, sedangkan indeks luas Topix melemah 0,4%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,17%, memimpin penurunan di Asia, sementara indeks saham berkapitalisasi kecil, Kosdaq, turun 0,43%.
Investor Menanti Keputusan Suku Bunga BOJ
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOJ akan mempertahankan suku bunga di 0,25%, meskipun pernyataan tersebut akan diteliti untuk mencari petunjuk tentang kapan kenaikan suku bunga berikutnya akan dilakukan. Keputusan BOJ akan menjadi sorotan utama bagi investor di kawasan Asia-Pasifik, yang akan mencermati sinyal-sinyal mengenai arah kebijakan moneter bank sentral Jepang tersebut.Aktivitas Bisnis China Mulai Membaik
Di China, indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur negara itu beralih ke wilayah ekspansi untuk pertama kalinya dalam lima bulan, dengan Biro Statistik Nasional melaporkan PMI manufaktur mencapai 50,1. Angka ini melampaui perkiraan jajak pendapat Reuters, yang memperkirakan PMI manufaktur berada di 49,9, menunjukkan kontraksi yang lebih ringan dibandingkan 49,8 pada bulan sebelumnya. Meskipun masih menandai bulan keenam berturut-turut dari kontraksi di sektor manufaktur negara tersebut, data ini memberikan sinyal positif bahwa aktivitas bisnis di China mulai membaik.Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat
Sementara itu, ekonomi AS tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan pada kuartal ketiga 2024, lebih rendah dari 3% pada kuartal kedua dan juga di bawah perkiraan sebesar 3%, menurut perkiraan awal dari Biro Analisis Ekonomi (BEA). Pengeluaran pribadi meningkat pada laju tercepat sejak kuartal pertama 2023 (3,7% vs 2,8% di kuartal kedua), didorong oleh lonjakan konsumsi barang sebesar 6% (6% vs 3%) dan pengeluaran yang kuat untuk jasa (2,6% vs 2,7%). Namun, investasi tetap melambat (1,3% vs 2,3%), terutama karena penurunan pada bangunan (-4% vs 0,2%) dan investasi perumahan (-5,1% vs -2,8%).Perdagangan Internasional Membaik
Kontribusi dari perdagangan bersih menjadi lebih sedikit negatif (-0,56 poin persen vs -0,9 poin persen), dengan ekspor (8,9% vs 1%) dan impor (11,2% vs 7,6%) sama-sama melonjak, terutama pada barang modal, tidak termasuk otomotif. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan internasional mulai membaik, meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi.Konsumsi Pemerintah Meningkat
Konsumsi pemerintah juga meningkat lebih tinggi (5% vs 3,1%), dipimpin oleh belanja pertahanan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pemerintah AS terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal yang ekspansif.