Pasar
Rupiah Bergerak Dinamis di Tengah Ketidakpastian Global
2024-10-31
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meskipun masih cukup fluktuatif. Hal ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan penantian data ekonomi penting, baik dari AS maupun China.

Rupiah Bergerak Dinamis di Tengah Ketidakpastian Global

Rupiah Ditutup Menguat, Namun Masih Volatil

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.690/US$ pada penutupan perdagangan Rabu (30/10/2024), dengan penguatan sebesar 0,41%. Selama satu hari penuh, fluktuasi rupiah berada pada kisaran Rp15.740/US$ hingga Rp15.690/US$.Meskipun rupiah berhasil menguat, pergerakan nilai tukar tersebut masih cukup volatil. Hal ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan penantian data ekonomi penting, baik dari AS maupun China.

Perlambatan Ekonomi AS Tercermin dari Penurunan Lowongan Pekerjaan

Dari Amerika Serikat, terdapat kabar bahwa lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun pada September lalu. Hal ini menunjukkan bahwa badai Helene dan Milton sementara waktu memengaruhi permintaan tenaga kerja.Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa kemarin disertai oleh survei dari Conference Board yang menunjukkan persepsi konsumen tentang pasar pekerjaan meningkat signifikan pada bulan Oktober. Hal ini mendorong kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.Lowongan pekerjaan, sebagai ukuran permintaan tenaga kerja, turun 418.000 menjadi 7,443 juta pada akhir September, level terendah sejak Januari 2021, menurut laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Data Agustus juga direvisi turun menjadi 7,861 juta dari laporan sebelumnya yang menyebut 8,040 juta.Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan jumlah lowongan pekerjaan akan mencapai 8,00 juta. Terdapat 1,09 pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur, hampir tidak berubah dari 1,10 di Agustus.

Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat di Kuartal III 2024

Selain itu, ekonomi AS tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan pada kuartal ketiga 2024, lebih rendah dari 3% pada kuartal kedua dan juga di bawah perkiraan sebesar 3%, menurut perkiraan awal dari Biro Analisis Ekonomi (BEA).Perlambatan ekonomi AS ini tentunya menjadi perhatian bagi para pelaku pasar, termasuk dalam mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Pemulihan Aktivitas Manufaktur China Dapat Memberikan Sentimen Positif

Di sisi lain, di kawasan Asia, China terpantau akan merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufacturing untuk periode Oktober 2024 pada Kamis (31/10/2024). Proyeksinya, PMI Manufaktur China akan meningkat dari 49,8 menjadi 50,1 atau dari level kontraksi menjadi ekspansif.Jika aktivitas manufaktur China benar-benar pulih, hal ini akan memberikan sentimen positif bagi Indonesia yang merupakan mitra dagang utamanya. Pemulihan aktivitas manufaktur China dapat kembali menggenjot ekspor Indonesia.

Bank of Japan Akan Merilis Suku Bunga dan Prospek Ekonomi

Selain itu, Bank of Japan (BoJ) juga akan merilis data suku bunga acuannya untuk periode Oktober. Saat ini konsensus menilai bahwa BoJ masih akan kembali menahan suku bunga acuan jangka pendek di sekitar 0,25%.Hal penting lainnya dari BoJ adalah pada saat yang bersamaan akan dirilis laporan prospek kuartalan BoJ yang akan memberikan penilaian terhadap ekonomi Jepang. Hal ini juga menjadi perhatian bagi para pelaku pasar, termasuk dalam mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

Analisis Teknikal Pergerakan Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS cenderung mulai terkonsolidasi setelah mengalami pelemahan beberapa hari. Posisi penguatan terdekat atau support bisa dicermati di Rp15.655/US$ yang didapatkan dari garis rata-rata selama 100 jam atau Moving Average/MA 100.Sementara itu, untuk posisi pelemahan terdekat yang patut diantisipasi ada di Rp15.780/US$ yang didapatkan dari high candle secara intraday pada 29 Oktober lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan rupiah masih cukup dinamis dan memerlukan perhatian khusus dari para pelaku pasar.
more stories
See more